blank
Bupati menanaman pohon sahabat air di Desa Sambong,  Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora. Foto: Bappeda Blora

BLORA (SUARABARU.ID) – Penanaman pohon dan penandatanganan perjanjian kerja sama, gerakan penyelamatan sumber mata air di wilayah Kabupaten Blora, di SDN 2 Sambong, Desa Sambong,  Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jumat  (15/7/2022).

Pada kesempatan tersebut, berbagai pihak lintas sektor telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.

Mulai dari Yayasan Pamor Kuwat, BPSI LHK Solo, Perum Perhutani Divre Jawa Tengah, Dinas LHK Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup Blora, Dinas PMD dan Dinas Pendidikan Blora, bersama-sama telah membubuhkan tanda tangan dengan disaksikan Bupati Blora.

Kepala Bappeda Kabupaten Blora A. Mahbub Djunaidi, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa penanaman pohon sahabat air tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat Desa Sambong.

”Kita menyiapkan untuk generasi yang akan datang, agar air yang ada senantiasa bisa menghidupi kehidupan kita bersama,” ujar Mahbub Djunaedi.

Hal tersebut penting agar sumber mata air terjaga hingga generasi penerus, imbuh Mahbub Djunaidi. “Kita komitmen bahwa air merupakan satu satunya kebutuhan dasar yang tidak boleh kita habiskan, maka saatnya kita tanam ada seribu pohon di Desa sambong,” ucap Kepala Bappeda Blora.

Pada kesempatan itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, SIP, M.Si. mengapresiasi komitmen serius berbagai pihak dalam menyelamatkan sumber mata air di wilayah Kabupaten Blora.

Hal tersebut, diungkapkan Bupati ketika menghadiri acara penanaman pohon dan penandatanganan perjanjian kerja sama gerakan penyelamatan sumber mata air di wilayah Kabupaten Blora.

“Saya apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk dari yayasan Pamor Kuwat, dan seluruh pihak lainnya, agar terus semangat bersama-sama untuk menyelamatkan sumber mata air di wilayah Kabupaten Blora,” ucap Bupati Blora.

Blora Ijo Royo- Royo

Arief Rohman yang akrab disapa Mas Arief ini menegaskan bahwa menjaga sumber mata air ini penting, mengingat air menjadi kebutuhan vital. “Jangan tinggalkan air mata, tapi tinggalkan mata air untuk anak cucu kita,” kata H. Arief Rohman.