blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji, melakukan penandatangan kerjasama secara simbolis, Kamis (14/7/2022).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kota Semarang mulai menjalankan program Pemanfaatan dan Perluasan Gas Bumi Menuju Kota Semarang yang Ramah Lingkungan. Sebagai penanda, peresmian program ini dilakukan peresmiannya di di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Penggaron, Kamis (14/7/2022).

Diresmikan langsung oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Haryo Yunianto, kegiatan itu merupakan rangkaian upaya percepatan program pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi jalan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat luas.

“Saya mewakili masyarakat dan pemerintah kota Semarang mengucapkan terima kasih. Sebuah perjuangan yang cukup panjang yang dimulai dari tahun 2018, kita mengupayakan berbagai kerja sama hingga sharing knowledge untuk mempelajari converter kit untuk BRT kita bisa memakai energi yang bersih,” ungkap Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu.

Hendi melanjutkan, pada saat itu (2018) ketika converter kit terpasang di BRT, tantangan selanjutnya adalah masalah ketersediaan suply gas. Dan setelah ditindaklanjuti dengan melakukan komunikasi ke Dirjen, masalah tersebut teratasi dan BRT bisa beroperasi.

Dengan teratasinya permasalahan suplai gas itu pun Hendi menegaskan akan segera menuntaskan program pengalihan bahan bakar BRT Trans Semarang ke gas, dimana dia menyebutkan masih ada 117 armada yang belum terpasang converter kit.

“Alatnya dari 249 tinggal sisa 117 (yang belum pakai gas). Sebentar lagi APBD selesai sehingga semua BRT kita bisa pakai gas,” tegas Wali Kota Semarang itu.

Adapun sesuai yang disampaikan Hendi, sejak tahun 2019 BRT Trans Semarang telah berupaya beralih ke bahan bakar gas untuk mengurangi emisi karbon. Tetapi di akhir 2019 mengalami kekurangan supply gas sehingga saat itu Trans Semarang terpaksa menghentikan penggunaan gas. Hingga pada Agustus 2021 BRT Trans Semarang kembali memanfaatkan bahan bakar gas dengan porsi sekitar 30% sampai 40% dan sisanya masih menggunakan Solar.

“Alhamdulillah juga hari ini Pak Haryo mengatakan bersedia membantu 100 converter kit untuk Kota Semarang. Rencananya akan kita manfaatkan untuk truk pengangkut sampah. Setelah armada (BRT dan truk sampah) kita pakai gas, secara bertahap mungkin ada edaran untuk teman-teman ASN untuk menerapkan hal yang sama,” pungkas Hendi.

Sementara itu, Haryo Yunianto, selaku Direktur Utama PT. PGN berharap, peresmian ini akan menunjukkan bentuk upaya dan komitmen Pertamina group dalam transisi energi dengan energi bersih.

PT PGN selaku sub holding gas di PT Pertamina Persero berkomitmen untuk melanjutkan optimasi pengoperasian SPBG yang ada.

(hery priyono)