blank
Sejumlah orang tua dan siswa menangis haru saat mengikuti pelepasan siswa yang akan masuk ke SMKN Jateng di Pati. Foto: smknjt

PATI (SUARABARU.ID)– Tangis haru mewarnai acara serah terima siswa baru dari orang tua kepada SMKN Jawa Tengah Pati, Selasa (12/7/2022) siang. Sebanyak 48 siswa baru akan menjalani kehidupan asrama, selama menempuh pendidikan di sekolah yang digagas Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Heni, tak henti memeluk putrinya, Laura Nisa, sembari menyeka air matanya. Dia datang dari Kebumen untuk mempercayakan pendidikan putrinya itu kepada SMKN Jawa Tengah Pati.

”Saya senang dan bangga juga. Bagaimana ya gak bisa dibayangkan bisa sekolah di sini,” tutur Heni.

BACA JUGA: Tenggelamnya KM Intan Fortuna di Buru Selatan, Belasan ABK Berasal dari Jateng

Rasa senang dan bangga itu, karena Heni menilai SMKN Jawa Tengah Pati mampu menjadi jalan bagi anaknya untuk mewujudkan cita-citanya.

”Saya asli Kebumen. Saya ingin yang terbaik buat anakku. Aku merasa SMKN Jawa Tengah Pati adalah sekolah yang terbaik,” terangnya.

Luapan kebahagiaan bercampur rasa haru itu yang membuatnya tak mampu menahan air matanya. ”Jujur, karena saya orang gak punya. Suami sudah meninggal, ini anak yatim. Dan saya hanya penjual sayur,” imbuh Heni.

BACA JUGA: Koperasi Mampu Wujudkan Kedaulatan Pangan dan Energi

Sedangkan Laura yang masih berada dalam pelukan ibunya bertekad ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dokter. ”Saya ingin jadi dokter, dan bekerja di Jepang,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SMKN Jawa Tengah Pati, Hardo Sujatmiko menjelaskan, siswa-siswa itu akan mendapatkan pendidikan secara gratis dari Pemerintah Provinsi Jateng. Mulai dari masuk hingga lulus. Mulai dari peralatan sekolah hingga biaya Pendidikan.

”Ada dua jurusan, yakni jurusan Agrobisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan Teknik Body Otomotif. Setiap tahun masing-masing ada 24 siswa. Jadi kita menerima 48 siswa tahun 2022 ini. Sekarang jumlah keseluruhan ada 144 siswa,” ujar Hardo.

Selain di Kabupaten Pati, SMKN Jateng juga berdiri di Kabupaten Purbalingga dan Kota Semarang. ”Sistem pendidikan ini memberikan kesempatan kepada warga di Jateng dari keluarga yang kurang mampu, melalui jalur pendidikan,” tandas dia.

Riyan