blank
Jamaah Salat Idul Adha 1443 di halaman Makodim 0728 Wonogiri, Sabtu (9/7), meluber ke ruas Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan Jalan Protokolnya Kota Wonogiri.(SB/Bambang Pur)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Berkurban dengan menyembelih hewan, tidak sekadar untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Tapi menjadi wujud yang melambangkan ketaqwaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Juga menjadi cerminan budi luhur.

Demikian dikemukakan oleh Ustadz Drs H Rosyad Affandi MAg, Sabtu (9/7), saat menjadi khotib pada Salat Idul Adha 1443 H di depan Makodim 0728 Wonogiri.

Tampil menjadi Imam M Fahrijal Ma’rufi. Ikut hadir Ketua Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Wonogiri, Drs H Kusman MPd, bersama para tokoh muslim Wonogiri lainnya.

Kepada jamaah, Khotib Rosyad Affandi, mengingatkan, pada diri umat yang taqwa akan memiliki kesadaran untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah. Dengan ini akan menjadikan hidup yang harmonis.

Kata Rosyad, esensi berkurban adalah keutamaan dan kebaikan, peduli berbagi kepada yang membutuhkan. ”Kita jangan sombong dan egois, kembangkan solidaritas sikap gemar menolong, suka berbagi rezeki dan berbuat adil,” tandasnya.

Diingatkan, meski saat ini kondisi Covid-19 telah melandai, tapi pandemi belum hilang seratus persen. Karena itu diserukan untuk tetap patuhi protokol kesehatan (Prokes). Sebab mematuhi Prokes, termasuk bagian kebaikan dan menjadi cermin umat yang ikhsan.

Setiap muslim, hendaknya banyak melakukan kebaikan kepada sesama tanpa diskriminasi. Jauhi hal-hal buruk dan yang mungkar. Jauhi sikap egoisme diri, budayakan kepedulian untuk membela kaum yang lemah.

Segera Berlalu

Di akhir khutbahnya, Rosyad, mengajak berdoa semua jamaah agar segala musibah dan kesulitan segera berlalu.

blank
Khotib Rosyad Affani (berdiri di podium) saat menyampaikan khutbah pada Salat Idul Adha 1443 H, Sabtu (9/7), di depan Makodim 0728 Wonogiri.(SB/Bambang Pur)

Seperti pernah diberitakan, PD Muhammadiyah Wonogiri menyediakan 98 lokasi untuk salat Idul Adha 1443 pada Hari Sabtu (9/7).

Sementara itu, Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Wonogiri Musyidi SAg, MSi, mengatakan, penetapan lokasi dan waktu Salat Idul Adha dilakukan oleh Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Wonogiri.

Untuk wilayah Kota Wonogiri, tandas Mursyidi, ada lima lokasi yang dua diantaranya dipakai Salat Idul Adha dua kali. Dua lokasi yang dipakai dua kali Salat Idul Adha terjadi di Wonokarto (Sektor Utara) dan di Lapangan Bantarangin (Sektor Timur).

Salat Idul Adha yang di Wonokarto Hari Sabtu (9/7) menampilkan Imam dan Khotib Drs Rochmat MSi. Untuk Minggu besok (10/7) menampilkan Imam Ustadz Hifzul Kamal dan Khotib Ustadz Puji Hartono.

Selanjutnya di Lapangan Bantarangin, Wonogiri, Hari Sabtu (9/7) menampilkan Imam dan Khotib Drs H Sudirman MQ, dan pada Hari Minggu besok (10/7) Imam dan Khotibnya oleh Ustadz Badri SAg.

Untuk Salat Idul Adha 1443 H di halaman Masjid Agung Taqwa (barat Alun-alun Krida Bakti Wonogiri), berlangsung Minggu besok (10/7) dengan Imam dari MUI Wonogiri dan Khotib H Fauzi Rkhman Jauhari SAg MPdI.

Selanjutnya Salat Idul Adha 1443 H di Masjid Al Mukmin (Polres Wonogiri lama), Minggu besok (10/7), dengan Imam Ustadz Asrori Al Hafidz dan Khotib H Mursyidi SAg, MSi.

PHBI Desa Pijiharjo, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, menggelar Salat Idul Adha 1443 H Hari Sabtu (9/7) di Lapangan Desa Pijiharjo. Menampilkan Imam dan Khotib Ustadz H Nur Wahid.

Bambang Pur