blank
Sejumlah anak putus sekolah mendapatkan beasiswa dari Pemkab Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARAVARU.ID) – Problematika klarifikasi data Anak Tidak Sekolah (ATS) di Wonosobo tak kunjung usai. Hal itu yang mendorong Pemkab Wonosobo mengenalkan Gerakan Unggulan Mayo Sekolah (GUMS).

“GUMS akan lebih efektif membantu menangani ATS oleh para lembaga terkait seperti Kepala Desa, Camat dan Perwakilan Sekolah,” tutur Bupati, Afif Nurhidayat saat hadir dalam acara “Kick Off Penanganan ATS di Gedung Sasana Adipura Kencana.

Gerakan Mayo Sekolah, sambung Afif, merupakan upaya Pemkab Wonosobo dalam membangkitkan kembali semangat anak untuk terus belajar mengenyam pendidikan. Sebab pendidikan menjadi jembatan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Afif mengaku, jajarannya terus berkomitmen menciptakan akses yang adil bagi masyarakatnya sesuai dengan RPJMD 2021-2026.

“Saya mewakili Pemkab Wonosobo mengenalkan Gerakan Mayo Sekolah sebagai terobosan efektif menangani ATS,” kata dia.

Pihaknya memohon semua dinas terlibat aktif, bekerjasama, dan bergotong royong mewujudkan nasib anak bangsa yang cemerlang, bersama tingkatkan kesadaran masyarakat untuk bersekolah.

Jumlah ATS

blank
Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan PP, SIK MSi ikut menyerahkan beasiswa. Foto : SB/Muharno Zarka

Diketahui, jumlah ATS di Wonosobo hasil validasi data sebanyak 2505 anak, dimana 276 anak siap kembali sekolah, dengan rincian 42 anak kembali ke satuan pendidikan formal dan 234 anak kembali ke PKBM dan SKB.

Acara kick off penanganan ATS yang juga dihadiri Wakil Bupati Wonosobo M Albar, TNI, Polri dan lembaga terkait tersebut, Afif meminta, lembaga pendidikan formal maupun non formal untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan dan menggembirakan.

Dia optimis, sebanyak 276 anak yang bersedia kembali sekolah, dalam menggapai cita-cita dan impiannya akan ditempuh dengan penuh semangat dan dimudahkan dalam meraihnya. Pada momentum ini pemkab Wonsoobo juga memberikan bantuan beasiswa untuk 276 anak tersebut.

“Saya optimis 276 anak yang mendapatkan beasiswa ini mampu menggapai cita-cita dan impian, Mayo Sekolah harus dapat mewujudkan generasi yang cerdas,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disdikpora Wonosobo Tono Prihatono menyampaikan, beasiswa yang diberikan bertujuan mendorong minat anak kembali sekolah dan akan dilakukan upaya pendampingan dan pengawalan sampai pendidikan selesai.

“Kami akan terus mendampingi 276 anak kembali sekolah sampai pendidikannya selesai baik tingkat SD, SMP, maupun SMA sederajat. Adapun alasan 418 anak yang tidak siap kembali sekolah, karena faktor pernikahan usia dini,” tandasnya.

Muharno Zarka