blank
Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (Himateta) Universitas Semarang (USM) menggelar Webinar Pelatihan Pengolahan Labu Kuning (Waluh) dengan tema ''Aneka Olahan Labu Kuning'' pada Sabtu (25/6) di Ruang Sidang Fakultas Teknologi Pertanian. (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (Himateta) Universitas Semarang (USM) menggelar Webinar Pelatihan Pengolahan Labu Kuning (Waluh) dengan tema ”Aneka Olahan Labu Kuning” pada Sabtu (25/6) di Ruang Sidang Fakultas Teknologi Pertanian.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yakni Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang (FTP USM) Ika Fitriana STP MSc, dan owner Geplak Waluh Drs Slamet STP.

Dekan FTP USM, Dr Ir Haslina MSi mengatakan, setelah pelatihan diharapkan peserta bisa menyerap ilmu serta menggali seluruh informasi yang diberikan para narasumber.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pangan khususnya dari labu kuning,” kata Haslina.

Dalam kesempatan itu Ika Fitriana STP MSc menjelaskan mengenai manfaat, kandungan gizi dan berbagai olahan labu kuning.

”Kandungan gizi yang terdapat pada labu kuning adalah vitamin A, B1, B3, C, Karbohidrat, protein, serat pangan, kalsium, fosfor, natrium, kalium, tembaga, besi, seng, B-karoten, air dan abu,” jelas Ika.

Sementara itu, Drs Slamet STP mengatakan, inovasi olahan waluh (Geplak Waluh) meliputi manfaat bagi kesehatan dan dalam industri pangan/konsumsi dan analisa usaha dari geplak waluh.

“Daun labu kuning bisa dibuat sayur, daging buah bisa digunakan sebagai pewarna alami, untuk sayur, makanan ringan dan bisa dibuat tepung, biji waluh bisa dibuat kwaci dan minyak biji waluh. Aneka olahan dari waluh antara lain geplak waluh, sirup, pia, keripik, stik, gelek, emping, wingko, antari, dan dodol.” ungkap Slamet.

Untuk memberikan gambaran kepada peserta, narasumber menampilkan video pembuatan dari produk olahan waluh yaitu es krim waluh yang dilakukan oleh anggota Himateta di laboratorium rekayasa pangan serta video pembuatan geplak waluh.

Kegiatan diikuti 157 peserta terdiri atas siswa SMA/SMK dan sederajat, umum, Ibu-ibu, mahasiswa dari Kota Semarang, Kendal, Demak, Salatiga, Purwokerto, Pati, Bawen dan masih banyak daerah-daerah lain, bahkan ada yang berasal dari luar provinsi yaitu Kalimantan, Bandar Lampung, Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Kukar.

Muhaimin