MAGELANG (SUARABARU.ID)- Angka kunjungan wisatawan asing ke destinasi wisata di Indonesia tahun 2022 ini, masih jauh dari target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“ Pada tahun ini, Kemenparektaf mena menargetkan angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia berkisar 1,8 juta hingga 3,6 juta orang,” Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu, usai pembukaan Joglosemar Iintoa Table Top 2022 di Hotel Atria Kota Magelang, Selasa ( 28/6/2022).
Agustina mengatakan, dari target tersebut, hingga April kemarin angka kunjungan wisatawan asing masih sedikit, yakni baru mencapai 313 ribu wisatawan mancanegara.
Menurutnya, masih minimnya wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia tersebut diakibatkan beberapa faktor. Seperti, negara-negara tersebut belum membuka akses untuk bepergian ke luar negeri, karena adanya pandemic covid-19.
Agustini Rahayu menjelaskan, dari 313 ribu wisatawan asing yang sudah mulai masuk ke Indonesia tersebut berasal dari delapan negara baik dari benua Eropa, Asia, Australia dan Amerika.
“ Ke delapan negara yang telah membuka akses kunjungan wisatawan ke Indonesia tersebut, Australia, Singapura, Malaysia, Belanda, Perancis, Amerika, Jerman dan Inggris,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Joglosemar Iintoa Table Top 2022 , Joko Purwanto mengatakan, sebanyak 80 buyers dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Joglosemar Iintoa Table Top 2022 .
Menuruntya, sebenarnya jumlah buyers yang mendaftarkan diri sebagai buyers secara luring mencapai 200 buyers. Namun, pihaknya melakukan seleksi dan kemudian terseleksi hanya 80 buyers yang mengikuti Joglosemar Iintoa Table Top 2022 secara luring.
Ia menambahkan, selain diikuti 80 buyers secara luring, kegiatan tersebut juga diikuti 450 buyers lainnya secara daring. Sedangkan, jumlah sellers yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 54 sellers.
Joko Purwanto menambahkan, kegiatan Joglosemar Iintoa Table Top 2022 yang dilaksanakan oleh Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA) tersebut, sebagai ajang bertemunya sellers dann buyers dalam rangka menjaring wisatawan asing dari seluruh penjuru dunia.
“Kegiatan ini juga untuk membangkitkan kembali dunia pariwisata Indonesia dan juga untuk menjalin jejaring ke seluruh penjuru dunia,” katanya. W. Cahyono