blank
Para suporter yang menyaksikan pertandingan di kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Wonosobo. Foto : SB/dok Askab PSSI

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Umum Askab PSSI Wonosobo Wahyu Lembu Suro Nugroho meminta suporter dan official di kompetisi sepakbola Liga 1 dan Liga 2 untuk menahan diri. Tidak membuat keributan dan melampiaskan kekecewaan yang berlebihan.

Hal itu diungkapkan untuk menanggapi keributan suporter yang sempat terjadi di Lapangan Sepakbola Gelora Sindupaten Kertek dan protes official pada kepemimpinan wasit di Lapangan Sepakbola Istiqomah Jlamprang Leksono.

“Ini ajang sepakbola untuk semua. Liga 1 dan Liga 2 dari kita, oleh kita dan untuk kita. Semua untuk memajukan dunia persepakbolaan di Wonosobo. Kalah menang dalam sebuah kompetisi sepakbola merupakan hal lumpah,” tegasnya.

Dikatakan, Lembu Suro, jika ada hal-hal yang dipandang melanggar peraturan yang ada, silahkan buat laporan ke Komisi Disiplin (Komdis) Panpel Liga 1 dan Liga 2. Sehingga semua pelanggaran yang ada bisa diselesaikan lewat koridor hukum.

Kesadaran Berasama

blank
Ketum Askab PSSI Wonosobo, Wahyu Lembu Suro Nugroho. Foto : SB/dok Askab PSSI

Dalam sebuah kompetisi sepakbola, lanjut dia, pasti ada kekecewaan dan ketidakpuasan dari salah satu pihak. Namun, hal itu, tidak boleh sampai berujung pada tindakan anarkis dan protes berlebihan.

“Sportifitas dalam kompetisi sepakbola harus jadi kesadaran bersama. Panpel, perangkat pertandingan, official, pemain dan suporter harus saling bekerjasama demi aman, lancar dan suksesnya kompetisi Liga 1 dan Liga 2 ini,” ujarnya.

Dari suksesnya event ini, kata dia, akan jadi pengalaman dan pijakan untuk penyelenggaraan ajang yang sama di masa yang akan datang. Karena Liga 1 dan Liga 2 merupakan kompetisi resmi dan rutin yang digelar Askab PSSI Wonosobo.

“Mari saling bangun jiwa korsa untuk kemajuan dunia sepakbola dan melahirkan pemain yang profesional di daerah ini. Toh, semua yang terlibat dalam kompetisi kali ini sama-sama untuk kemajuan sepak bola di Wonosobo,” lontarnya.

Muharno Zarka