blank
SMAN 1 Watumalang Wonosobo merupakan satu-satunya SMA negeri di wilayah tersebut. Foto : SB/dok SMAN 1 Watumalang

WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Jawa Tengah Suwondo Yudistiro mengirim surat rekomendasi ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jawa Tengah untuk menambah kuota peserta didik di SMAN 1 Watumalang Wonosobo.

Hal itu dilakukan karena jumlah calon siswa baru yang mendaftar diperkirakan membludak sementara kuota yang ada akan tercukupi. Calon siswa baru yang akan diterima 216 untuk 6 kelas sedang pendaftar dapat mencapai 250 calon peserta didik.

“Karena itu, kami minta Disdikpora Jateng bisa memberi diskresi untuk menambah satu kelas lagi menjadi 7 kelas. Sebab, jika sampai calon siswa ditolak mereka terancam tidak jadi melanjutkan sekolah ke jenjang SMA,” tegasnya.

Kondisi tersebut, lanjut Suwondo, bisa kontra produktif dengan upaya Pemkab Wonosobo yang tengah gencar menaikan angka lama sekolah bagi anak usia sekolah. Sebab, selama ini lama sekolah di Wonosobo baru di angka 9 tahun atau hanya lulus SMP/MTs.

“Apalagi masalah rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu indikator Wonosobo dinyatakan sebagai daerah termiskin di Jawa Tengah. Maka upaya mendorong warga untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi perlu terus digenjot,” pintanya.

Animo Meningkat

blank
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro. Foto : SB/dok Pribadi

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi daerah Watumalang, Leksono dan Sukoharjo itu menyebut sekolah yang berdiri tahun 2006 itu, merupakan satu-satunya SMA berstatus negeri di Watumalang. Animo masyarakat untuk memasukan anaknya ke sekolah tersebut juga cukup tinggi.

“Selaku wakil rakyat dari Kecamatan Watumalang saya dimintai untuk menandatangani surat rekomendasi yang diajukan SMAN 1 Watumalang agar Disdikpora Jateng menambah kuota calon peserta didik baru tahun 2022 di sekolah tersebut,” tegasnya.

Suwondo menilai lonjakan jumlah calon peserta didik yang mendaftar di SMAN 1 Watumalang membuktikan bahwa kesadaran warga untuk menyekolahkan anak ke jenjang SMA sudah meningkat. Dulu waktu awal berdiri, SMAN 1 Watumalang selalu kekurangan murid baru.

“Saya merasa bersyukur dan sangat senang mendengar bahwa tingkat kesadaran pendidikan masyarakat Watumalang saat ini sudah semakin meningkat. Sebab, dulu masih terbilang sedikit anak-anak lulusan SMP/MTs di wilayah setempat yang meneruskan sekolah ke tingkat SMA,” ujar politisi PKB itu.

Waktu itu, sebelum berdiri SMAN 1 Watumalang, imbuh dia, banyak warga yang mengeluhkan besarnya biaya operasional pendidikan karena harus menyekolahkan anak-anaknya ke Wonosobo. Sehingga tak sedikit warga kurang mampu akhirnya memilih tidak menyekolahkan anak-anaknya.

Muharno Zarka