blank
Perwakilan warga menandatangani pencanangan kampung religi di depanb Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis dan Forkopimda, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang mencanangkan 11 kampung religi, di Pendapa Pengabdian, Kamis (23/6). Pencanangan dilakukan Wali Kota Muchamad Nur Aziz.

Sebelas kampung religi itu meliputi Kampung Dalangan dan Pajangan (Kecamatan Magelang Utara), Kampung Boton, Jambon, Kemirirejo, Bogeman dan Nambangan (Kecamatan Magelang Tengah). Berikutnya, Kampung Karangkidul, Tidar Warung, Sampangan dan Ngaglik serta Tidar Baru (Kecamatan Magelang Selatan).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menjelaskan, kampung religi merupakan implentasi salah satu dari 9 program unggulan Pemkot Magelang, yakni Program Magelang Agamis (Programis).

Sebelumnya ada 6 kampung yang sudah dicanangkan, yakni Kampung Wates Beningan, Tuguran, Ngentak, Tidar Krajan, Ganten dan Cemara Asri. Selanjutnya ke depan akan diadakan lomba antarKampung Religi sebagai stimulan agar masyarakat lebih peduli dalam merawat eksistensinya agar semakin lestari.

“Tahun ini sekaligus dicanangkan 11 kampung religi, karena target tahun ini minimal ada 17 kampung,’’ tutur Hadi.

Dia berharap, kegiatan ini tidak sekadar pencanangan, namun betul-betul terwujud kampung yang religi di mana hal-hal baik meningkat, sebaliknya hal-hal buruk menurun.

Wali Kota Muchamad Nur Aziz menuturkan, dengan pencanangan kampung religi di Kota Magelang diharapkan semakin tinggi pula komitmen masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai agama, dan menjaga kerukunan serta toleransi beragama.

‘’Saya bahagia, tidak mengira respons masyarakat luar biasa. Masyarakat Kota Magelang itu baik dan toleran. Saya minta camat dan lurah, setiap RW ada kampung religi, jumlahnya ada 192 RW,” ujar Azis yang juga berprofesi dokter spesialis penyakit dalam Aziz.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan Programis, yang mana pada hakikatnya semua komponen dari pemerintah, masyarakat dan stakeholder berperan aktif guna mewujudkan Kota Magelang menjadi Kota Religius.

Dia menegaskan, Progamis tidak hanya untuk agama Islam saja tapi juga semua agama. Program ini juga sudah diakui nasional sebagai program bernuansa religius di Indonesia. (pemkotmgl)