blank

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN Prof. Drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD. Foto: Humas BKKBN menunjukkan penghargaan yang diterima. Foto: Humas BKKBNBaca juga Indonesia Raih Penghargaan Kependudukan Kedua dari PBB Setelah 33 Tahun Lalu

Prof Damanik mengatakan, BKKBN juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo dan kepada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia di New York, dan United Nations Population Fund (UNFPA) Country Office Indonesia.

“Terima kasih kami atas dukungan dan kerjasamanya sehingga  prestasi penting ini dapat diraih. BKKBN didirikan sebagai tindak lanjut dari gerakan KB yang telah berkontribusi pada pembangunan nasional dan internasional,” imbuh Prof. Rizal Damanik.

TFR Turun Tajam

Pada Pembangunan Nasional, dalam lima dekade terakhir, BKKBN telah berhasil melaksanakan Program Keluarga Berencana di Indonesia. Hal ini berdampak pada penurunan tajam TFR (total fertility rate) di Indonesia dari 5,6 menjadi 2,2 anak per wanita selama tahun 1970-an hingga 2000-an.

“Selain itu, pertumbuhan penduduk Indonesia menurun dari 2,31% per tahun pada 1971–1980 menjadi 1,25% per tahun pada 2010–2020, lalu mengurangi dampaknya terhadap layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.  Perubahan jumlah penduduk ini pada akhirnya membawa perbaikan taraf hidup di Indonesia,” ujar Prof. Rizal Damanik.