blank
Sebelum praktik membuat pupuk cair, tim dari Unnes melihat tanaman hidroponik bayam dan selada. Foto: humaini

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kelompok Wanita Tani (KWT) Puspitasari yang ada di RW 3, Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang, dilatih membuat berbagai macam pupuk tanaman oleh mahasiswa Program Magister Pendidikan Geografi Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu (11/6/2022).

Kegiatan itu merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat bertema ‘Membangun Ketahanan Pangan melalui Urban Farming Kota Semarang’. Tim ini diketuai Prof Dr Erni Suharini MSi, dan praktisi bidang wirausaha pertanian Moh Zaenal Arifin Mustofa SSi.

KWT Puspitasari merupakan kelompok yang aktif dalam kegiatan urban farming, dan telah dinyatakan sebagai KWT percontohan optimalisasi pekarangan Kota Semarang. Kelompok ini diketuai sekaligus dimotori Aryani, seorang perempuan aktif yang tertarik pada bidang pertanian dan perkebunan.

BACA JUGA: Komitmen USM-PWI Jateng Dirangkai dalam ‘Purnama Puisi di Atas Awan’

blank
Proses memotong kecil-kecil dedaunan yang tidak layak dimakan, agar bisa dimasukkan dalam botol untuk menjadi pupuk cair. Foto: humaini

Menurut Aryani, pada pengabdian sebelumnya, tim dari Unnes itu juga pernah memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos padat. Kali ini pembuatan berbagai jenis pupuk cair atau Mikro Organisme Lokal (MOL), dari limbah organik rumah tangga.

Sedangkan Prof Dr Erni Suharini MSi menjelaskan, kegiatan ini perlu terus ditingkatkan, untuk mewujudkan ketahanan pangan di perkotaan. Di samping itu juga, menjadi strategi yang bagus untuk mengurangi limbah dan meningkatkan kualitas lingkungan.

Disebutkan dia, urban farming merupakan solusi strategis bagi masyarakat kota dengan wilayah padat penduduk, untuk bercocok tanam. Produk seperti buah-buahan, bunga, tanaman herbal, sayur-sayuran merupakan komponen hortikultur, yang dapat diimplementasikan dalam urban farming dengan metode mixed cropping system, yang biasa disebut sebagai taman rumah.

BACA JUGA: RUPS PT Semen Gresik Tetapkan Reni Wulandari sebagai Direktur Produksi

Sementara itu, Moh Zaenal Arifin Mustofa SSi, atau yang akrab disapa Mas Arifin menambahkan, urban farming akan sangat bagus dengan memanfaatkan bahan-bahan organik, karena lebih ramah lingkungan.

”Pembuatan pupuk cair ini untuk meningkatkan kesuburan, produktivitas tanah, dan pengurangan limbah. Ini sangat bermanfaat secara ekonomis maupun ekologis,” terang dia.

Dengan praktik atau pelatihan secara langsung, mereka mendapatkan banyak ilmu. Banyak peserta mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan pemateri, mengenai praktik urban farming yang selama ini sudah mereka lakukan.

Humaini