blank
Lagu sendu Seventeen berjudul 'Kemarin' dinyanyikan di area CFD Kota Solo. Ini menjadi bagian Indonesia Berduka atas hilangnya Eril di Sungai Aare, Swiss.(Dok.Republik Aeng-Aeng).

SOLO (SUARABARU.ID) – ”Kemarin engkau masih ada di sini. Bersamaku menikmati rasa ini. Berharap semua takkan pernah berakhir. Bersamamu. Bersamamu…..”

Ini penggalan lirik lagu berjudul ”Kemarin” gubahan group band Seventeen. Minggu pagi (5/6), didendangkan dalam nada sendu di area Solo Car Free Day (CFD). Yakni di ruas Jalan Protokol Slamet Riyadi Kota Solo.

Lagu ciptaan Herman (Alm) tersebut, berkisah tentang kesedihan yang tiba-tiba terjadi, karena musibah ditinggalkan seseorang yang dikasihinya. Sebagaimana kesedihan yang saat ini dialami oleh keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, karena musibah putranya Emmeril Khan Mumtadz (Eril), hilang di sungai Aare, Swiss.

Tembang duka itu, dinyanyikan dalam nada sendu oleh duet pria Alvaro Ramadhan-Aditya Nur Husaini dengan iringan gitar. Keduanya adalah Mahasiswa Fakultas Teknik, Prodi Teknik Mesin UNS Surakarta, yang hadir di area CFD. Yang pada setiap Minggu pagi, dijadikan sebagai kawasan bebas kendaraan bermotor Kota Solo.

Presiden Republik Aeng-Aeng, Mayor (bukan tentara) Haristanto, mengatakan, dirinya merasa beruntung bertemu dengan Alvaro-Aditya di CFD. Meski awalnya tidak kenal, Mayor berhasil merayunya untuk menyanyikan lagu sendu bernada duka tersebut.

Indonesia Berduka

Keduanya mengaku harus lebih dulu googling, dan akhirnya sukses menyanyikan lagu itu, yang diperuntukan bagi Eril sekeluarga. Kata Mayor, eksistensi keduanya, menunjukkan bahwa Solo adalah kota yang hangat, ramah dan peduli.

Aksi ini, tandas Mayor, menjadi wujud nyata dan menjadi bagian dari Indonesia berduka untuk Kang Emil (Gubernur Jabar). ”Meski saya belum kenal dengan beliau,” ujar Mayor, Tokoh Kreatif Kota Bengawan yang pernah menerima 31 anugerah pemecahan rekor dunia dari MURI ini.

Di dekat duet pria bergitas Alvaro-Aditya menyanyi, hadir juga relawan Kota Solo sambil menunduk tanda duka dan membawa baner foto mendiang Eril dilengkapi tulisan ”Indonesia Berduka, Selamat Jalan Eril.” Ikut hadir pula keluarga besar Roti Ganep’s dan masyarakat pengguna CFD Surakarta.

Dalam kesempatan itu, dipanjatkan doa bersama ‘Dari Solo Ikut Berduka’ dengan puluhan santri dari MI Darussalam 01 Kartasura, dan dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muayyad Windan Sukoharjo.

Bambang Pur