“Ditutup dulu untuk mengantisipasi dan membatasi penyebaran PMK, (Jumat, red) ditutup 14 hari. Uji coba, karena ada 10 ekor sapi positif Penyakit Mulut dan Kuku,” terang Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten
Blora, Gundala Wejasena melalui Kabid Keswan drh. Tejo Yuwono ketika di lokasi pasar pon.
Meski ada penutupan, pihaknya tidak bisa menjamin para pedagang hewan berhenti jualan. Kenyataannya pedagang kambing masih berjualan karena tidak tahu, mereka belum punya group WhatsApp, hari ini diberi kelonggaran masih berjualan hingga pukul 09.00 WIB.
“Kita juga tidak tahu kalau lewat jalan tikus. Apalagi harga sapi Jatim turun. Masyarakat suka dan ingin beli sapi murah,” imbuh Tejo.
Kabid Keswan menyarankan agar warga tidak membeli sapi baru. Ini sebagai antisipasi penularan virus kaki dan mulut.
Sementara operasional pasar hewan Se-Kabupaten Blora hari ini, pihaknya meminta untuk sementara dilakukan penutupan operasional jual beli, transaksi hewan ternak baik kambing, dan sapi di seluruh pasar hewan, imbuhnya.
“Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masuk di Kabupaten Blora. Menyebar di 3 kecamatan. Bahkan dari 25 sampel yang dikirim ke laborat, 10 diantaranya positif terjangkit penyakit yang menyerang hewan ternak tersebut,” jelas drh. Tejo Yuwono.
Pantauan Suarabaru.id di pasar pon Blora, Pedagang asal Banjarejo, Manso yang sedang berjualan di pinggir jalan menyampaikan bahwa pukul 05.00 WIB berangkat dari rumah untuk menjual delapan kambingnya. “Saya bawa delapan kambing, tidak tahu pasar pon malah ditutup,” ucap Manso.
Disampaikan pula oleh pedagang dari Nglawiyan Blora, Masno mengatakan tidak tahu kalau ditutup pasar hewan ini.
“Saya sudah terlanjur membawa kambing ini, tidak tahu kalau ditutup pasar pon ini,” kata Masno.
Untuk diketahui, penjelasan paramedis hewan, DP4 Blora bahwa PMK atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.
Penyebabnya pertama virus tipe A dari famili Picornaviridae, genus Apthovirus dan kedua asa inkubasi 2-14 hari (masa sejak hewan tertular penyakit sampai timbul gejala penyakit)
Hewan yang rentan tertular sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.
Kudnadi Saputro