MAGELANG (SUARABARU.ID)- Kematian dan sengsara serta bangkitnya Tuhan Yesus Kristus, memberikan anugerah bagi kehidupan yang baik bagi umat manusia di bumi ini.
“Perayaan Paskah umat Katolik dan Kristen di Kota Magelang ini merupakan bentuk syukur kita kepada Tuhan yang mengasihi kita. Dan, mengajak kita untuk hadir menjadi tanda kasih bagi siapapun,” kata Romo Vikaris Episkopal Kedu, Romo Antonius Dodit Haryono Pr dalam sambutannya pada Perayaan Paskah Bersama Umat Kristen dan Katholik Kota Magelang di Pendopo St Ignatius Kota Magelang, Senin ( 23/5/2022).
Romo Dodit mengatakan, Yesus Kristus yang telah bangkit dari sengsaranya di kayu salib menganugerahkan hidup baru bagi manusia di bumi ini. Selain itu, kematian dan sengsara serta kebangkitannya dari kematian tersebut, mengajak manusia khususnya umat Kristiani bersunguh-sungguh menjadi duta kehidupan.
Yakni, untuk melawan budaya-budaya kematian. Sedangkan ancaman budaya-budaya kematian tersebut ditebarkan dalam kehidupan manusia.
“NKRI yang kita cintai yang rukun bersatu, selalu diganggu oleh pihak –pihak tertentu. Tetapi, kita tidak menginginkan itu, Dan, panggilan perutusan sebagai murid Kristus kembali mengajak kita untuk membumikan budaya –budaya kehidupan melawan budaya kematian seperti hoaks, fitnah dan lainnya,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan Perayaan Bersama Paskah umat Kristen dan Katolik merupakan salah satu upaya membudidayakan kehidupan baru. Dengan tujuan, hidup baru yang dianugerahkan Kristus melalui kematian-Nya di kayu salih menjadikan manusia semakin berkualitas.
“Selain itu, agar umat manusia juga terus menebarkan kehidupan kejujuran, kebenaran, keadilan hadir di muka bumi ini. Supaya kita menjadi pribadi yang baik dan sungguh-sungguh menjadi umat Allah yang baik dan juga menjadi warga negara Indonesia baik untuk tegaknya NKRI,” imbuhnya.
Menurutnnya, perayaam Paskah bersama umat Kristen dan Katolik Kota Magelang dengan tema “ Tak Terpisahkan Kasih Allah ( Roma 8: 38-39)”, secara terus menerus menghadirkan Allah yang mennjadikan Nya kasih.
Kota Religius
Sementara itu, Wali Kota Magelang Muhammad Nur Azis mengatakan, perayaan Paskah yang dilaksanakan bersama umat Kristen dan Katolik di Kota Magelang tersebut, membuktikan Kota Magelang mampu menunjukkan sebagai kota yang religius.
“Seusai dengan program Pemkot Magelang, yakni Program Kota Magelang agamis,’’ kata Nur Azis.
Menurutnya, perayaan bersama Paskah 2022 ini juga menunjukan Kota Magelang sebagai kota yang toleran. Bahkan, di tahun 2022 ini Kota Magelang mendapat penghargaan masuk dalam enam besar kota toleran.
Ia menambahkan, salah satu kunci Kota Magelang menjadi Kota Toleran, yakni membuang semua prasangka buruk. Karena, semakin bersama dengan Tuhan dan semakin taat dan akan toleran terhadap agama lainnya.
Ketua Panitia Perayaan Paskah Bersama Umat Kristen dan Katholik Kota Magelang, Maria Yosephine menambahkan, selain kegiatan perayaan, pihaknya juga akan melakukan bakti sosial bagi masyarakat Kota Magelang yang kurang mampu.
“Ädapun dana yang digunakann untuk kegiatan bakti sosial berasal dari persembahan hasil kolekse ibadah dan perayaan bersama Paskah,” katanya. W Cahyono