MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Muchamad Nur Aziz mengapresiasi serta mendorong dalang lokal untuk tampil memeriahkan rangkaian Hari Jadi Ke-1116 Kota Magelang.
Dia mengemukakan itu ketika membuka pagelaran wayang kulit di Jalan Pierre Tendean Plengkung, Kelurahan Potrobangsan, Sabtu malam (14/5).
Acara itu dihadiri Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur, jajaran Forkopimda Kota Magelang serta sejumlah tamu undangan. Lakon yang ditampilkan “Pandawa Nugraha” dengan dalang Ki Adi Sulistyo.
‘’Harapannya budaya lokal dapat lebih maju, juga supaya bisa dinikmati oleh seluruh warga Kota Magelang. Mudah-mudahan warga bisa bersama-sama bahagia mendengarkan pagelaran dari Mas Adi,’’ ujar Aziz.
Menurutnya, Pemkot Magelang sangat konsen untuk pemberdayaan potensi lokal, karena di kota ini juga terdapat dalang-dalang hebat. Kedepan, dalang dari Kota Magelang bisa lebih dikenal dan terangkat di kancah yang lebih luas.
Selain itu, Aziz yang juga dokter spesialis penyakit dalam berharap pandemi segera berlalu, sehingga visi Pemerintah Kota Magelang Maju, Sehat dan Bahagia bisa tercapai sesuai target.
‘’Yang penting saya ingin masyarakat Magelang semakin kompak, semakin guyub dan jauhi dari prasangka buruk. Ini penting, sehingga 9 program unggulan dari pemerintah bisa berjalan dengan lancar,’’ harapnya.
Pagelaran wayang tahun 2022 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun-tahun sebelum pandemi kegiatan ini dipusatkan di alun-alun, kali ini dibagi menjadi 10 titik lokasi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Papa Riyadi menjelaskan, tujuan dari pembagian 10 lokasi pagelaran wayang adalah untuk memecah keramaian.
Hal ini terkait pula dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Harapannya, kegiatan tersebut bisa memberdayakan masyarakat dan mempromosikan seniman di Kota Magelang.
‘’Dengan pertunjukan yang terpecah, para UMKM para bakul-bakul nanti bisa berdagangan. Sehingga semuanya akan menjadi laris dan insya Allah akan meningkatkan ekonomi masyarakat kita. Termasuk juga yang biasanya anggaran itu hanya diberikan pada satu dalang saja, alhamdulillah tahun ini bisa kita bagikan ke 10 dalang,’’ jelasnya.
Papa ingin melalui pagelaran wayang ini nilai-nilai luhur budaya lokal bisa diturunkan pada generasi muda berikutnya. Nilai tersebut diantaranya berupa kegotongroyongan, asah asih lan asuh, serta kesetiakawanan. Dengan nilai tersebut diharapkan Kota Magelang menjadi lebih berbudaya, lebih bermartabat dan lebih hebat.
Sebagai informasi, selain kegiatan wayang di 10 tempat, juga terdapat 5 pagelaran wayang yang akan dilaksanakan di beberapa tempat karena adanya penundaan acara nyadran di beberapa kelurahan karena pandemi Covid-19.
Penulis : Prokompim/Pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono