blank
Kabid Kebudayaan Sugeng Priyadi saat menyampaikan penjelasan pertunjukan wayang kulit, didampimgi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papa Riyadi serta Desak Putu Henny dari Bagian Prokompim. (Foto Doddy Ardjono)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Masih rangkaian kegiatan Hari Jadi Ke 1116 Kota Magelang yang diperingati setiap 11 April, pemkot setempat akan menggelar pertunjukan wayang kulit yang dimulai Sabtu 14 Mei 2022 dan berakhir pada 24 September 2022.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papa Riyadi menjelaskan, berbeda dengan pertunjukan wayang kulit pada peringatan hari jadi tahun-tahun sebelumnya yang dipusatkan di Alun-alun Kota Magelang dengan mengundang dalang ternama, mulai tahun ini diselenggarakan di kelurahan-kelurahan. Dalang yang tampil kebanyakan dalang asal Kota Magelang.

‘’Pak Wali minta potensi dalang lokal diangkat, termasuk pengrawit, sinden, gamelan dan sebagainya. Namun, tidak menutup kemungkinan mengambil dari luar daerah jika diperlukan,’’ kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Sugeng Priyadi.

Tujuan pagelaran wayang dipecah di 10 titik di beberapa kelurahan, lanjut Papa, agar ekonomi masyarakat setempat bergerak dan keramaiannya menyebar.

‘’Pertunjukan budaya leluhur nenek moyang itu ada nilai-nilai yang bisa diturunkan kepada generasi muda. Yaitu budaya kerjasama, budaya toleransi, budaya asah, asih asuh, budaya kesantunan,’’ tutur Papa yang juga mantan Kepala SMP Negeri 1 Magelang.

Ke 10 titik tempat pagelaran wayang kulit antara lain di wilayah Kelurahan Potrobangsan, Rejowinangun Utara, Tidar Utara, Tidar Selatan, Kelurahan Magelang, Rejowinangun Selatan, Gelangan dan Jurangombo Utara.

Selain itu, ditambah lima pertunjukan wayang lainnya yang seharusnya pentas saat acara nyadran, bersih kubur, doa bersama dan sebagainya. Karena masih PPKM maka diundur bulan Mei dan Juni.

‘’Khusus pertunjukan saat nyadran, kelurahan sudah punya langganan dalang sendiri. Seperti Ki Edi Suwondo Gitogati (Sleman) dan Triyono (Pakis),’’  tambah Sugeng.

Sedang dalang lokal antara lain Ki Waluyo Alyanto, dia dikenal dengan wayang kardus, (wayang terbuat dari kardus). Ki Dalang Andritopo dikenal dengan wayang infus dan wayang onthel. Dia juga pernah tampil di program, Kick Andy, Metro TV. Berikutnya Ki Kaji Habib dengan wayang mika (terbuat dari mika).

‘’Yang belum diangkat adalah dalang wayang suket, wayang slumpring (bambu) dan wayang getuk. Mereka tampil dengan pakeliran padat, sehingga pukul 01.00-02.00 sudah selesai. Kebanyakan pertunjukan digelar dua minggu sekali, namun ada pula yang berututan harinya,’’ tutur Sugeng.

 

Doddy Ardjono