Pasiman juga menerangkan bahwa sepinya penumpang selain karena pandemi covid-19 lantaran banyaknya penumpang yang biasanya lebih memilih untuk turun ke jalan dibandingkan di terminal.

“Kebetulan, sejak 2017 itu yang mengelola Pemerintah Provinsi. Tapi bukan karena ganti pengelolaan, terminal menjadi sepi. Jadi sepi karena banyak penumpang yang minta turun di jalan-jalan, bukan di terminal,” tegasnya.

Pada tahun-tahun sebelum adanya pandemi, puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran. Namun, beberapa hari sebelumya biasanya sudah ada tanda-tanda kenaikan penumpang dari para pemudik.

“Ya biasanya H-3 itu udah puncak, sebelum ada Covid-19,” tutur Koordinator Terimal Tipe B Purwodadi tersebut.

Bahkan, pihaknya sendiri mengakui tidak memiliki personel yang memadai untuk mengingatkan para sopir bus agar tidak menurunkan penumpang di pinggir-pinggir jalan.

Tya Wiedya