KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemkab Kudus fokus melaksanakan pengamanan arus mudik mengingat momentum mudik tahun ini merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 menghantam.
Bupati Kudus Hartopo memperkirakan ribuan mobil pemudik akan memasuki Kota Kretek. Terutama puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada 29 dan 30 April 2022.
Dirinya bersama Dandim 0722/Kudus Letkol Kav. Indarto dan jajaran Forkopimda Kudus telah menyusun skema pengamanan arus mudik.
“Kami belum tahu angka pastinya. Tapi kalau di Jawa Tengah diperkirakan 6 juta mobil pemudik masuk. Di Kudus sekitar ribuan. Kami sudah menyiapkan skema pengamanan,” jelasnya usai mengikuti Rakor Persiapan Hari Raya Idulfitri Forkopimda se Jawa Tengah secara virtual di Command Center, Rabu (27/4).
Tidak hanya menempatkan rest area di tempat strategis, pos pengecekan status vaksin juga telah disiapkan. Hartopo berujar pengecekan akan terus digencarkan. Kebijakan itu diambil untuk kebaikan bersama, agar tidak ada klaster Covid-19 yang terbentuk dari mudik.
“Ya nanti ada gerai yang disiapkan untuk pengecekan status vaksin pemudik. Biar aman semuanya,” paparnya.
Pemudik yang datang dari luar kota akan didata oleh ketua RT dan RW. Tujuannya agar tracing dapat terkontrol apabila ditemukan penularan Covid-19. Dirinya tak mau kecolongan lonjakan kasus seperti yang terjadi pasca lebaran tahun lalu.
“Setiap pemudik yang datang dari luar Kudus nanti kami data. Biar semuanya terpantau dan tracing mudah,” jelasnya.
Selain itu, Hartopo menyampaikan rakor jelang lebaran yang dipimpin oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadirkan PLN dan Pertamina. Ganjar memastikan agar PLN meminimalisir pemadaman listrik dan Pertamina mengamankan stok BBM. Skema mudik berdasarkan plat nomor ganjil genap juga dilakukan untuk mengurai kemacetan.
“Tadi disampaikan skema peraturan mudik ganjil genap untuk mengurangi macet. PLN dan Pertamina juga hadir dan diminta siaga penuh oleh Pak Ganjar,” pungkasnya.
Tm-Ab