SEMARANG (SUARABARU.ID)- Bagi perempuan berhijab, bukan cuma memperbanyak koleksi hijab yang perlu dilakukan, tapi juga merawatnya agar lebih awet dan tidak mudah rusak. Pertanyaannya, dari sekian banyak model dan jenis bahan, bagaimana cara merawat hijab yang benar?
Merawat hijab kesayangan pada dasarnya bukan hal sulit. Merangkum Yukepo.com jaringan Suara.com, Selasa (26/4/2022), berikut beberapa cara merawat hijab agar lebih awet.
Pisahkan hijab berdasarkan jenis, bahan, warna, dan motifnya
Ini akan mempermudah dirimu saat akan menggunakan maupun mencucinya. Warna-warna yang mungkin gampang luntur, lebih baik dicuci terpisah supaya tidak merusak hijab lainnya. Beberapa bahan hijab tertentu, mungkin juga sebaiknya dicuci secara manual, bukan dengan mesin cuci.
Amankah mencuci hijab pakai deterjen?
Tidak semua hijab boleh dicuci dengan detergen biasa. Hal itu karena hijab umumnya dibuat dari kain yang lebih tipis dari bahan pakaian pada umumnya.
Dilansir dari Suara.com, cara mencuci yang salah dikhawatirkan akan merusak kerapatan benang pada hijab. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencuci hijab:
1. Jangan gunakan mesin cuci
Sebisa mungkin jangan menggunakan mesin cuci. Kucek perlahan, terutama bagian lipatan yang biasanya terkena keringat. Jika kamu juga biasa memakai ciput, tak perlu dikucek saat mencucinya, cukup direndam.
Cucian hijab juga sebaiknya tidak direndam terllau lama. Selain itu, gunakan air dingin biasa saja, tak perlu pakai air hangat yang malah bisa merusak bahan hijab.
2. Hindari menjemur hijab di bawah sinar matahari langsung
Jemur saja hijab yang telah dicuci di tempat yang teduh atau sekedar diangin-anginkan sampai kering. Selain itu, usahakan tidak menjemur hijab dalam keadaan terlipat karena itu dapat menimbulkan bekas lipatan.
3. Menyetrika hijab
Hijab yang bahannya tipis, terutama paris atau viscose, lebih baik distrika dengan suhu rendah. Selain itu, bisa juga dengan dilapisi kain lain atau kertas perantara terlebih dahulu.
Jika bahan hijab agak tebal, gunakan suhu sedang. Hindari menyetrika hiasan yang melekat pada hijab, misalnya payet. Jika bahan hijabmu memang berupa kain yang mudah kusut atau model kerut, tidak disetrika pun tidak masalah.
4. Gunakan jarum pentul atau peniti yang ujungnya tajam
Pemilihan jarum atau peniti juga penting dalam cara merawat hijab. Jika ujungnya tumpul, benda tersebut bisa merusak hijab, misalnya menimbulkan bolong-bolong atau malah sobekan.
Jadi, saat memakai hijab, gunakan jarum pentul, peniti, atau bros yang tajam. Ganti saja kalau sudah berkarat atau ujungnya telah menjadi tumpul.
5. Menyimpan hijab agar tidak mudah kusut
Cara terbaik adalah menggantung hijab pada hanger khusus agar bahannya tidak mudah kusut. Jika ada hijab yang memang jarang dipakai, kamu bisa melipatnya dan simpan dalam ruang penyimpanan berbeda.
Claudia