Pada hari ketika mengurung diri dalam kamar itu, siang hari dia dikagetkan kedatangan lima tamu berseragam. Dikira mereka itu  petugas dari Kabupaten yang akan menjemputnya. Dia sudah pasrah.

Ternyata, yang datang itu petugas dari Pabrik Gula yang mau menyewa tanah bengkok atau tanah fasilitas buat Kepala Desa. Dan  nilai sewa yang diajukan tamu itu sejumlah uang yang diperlukan, tidak kurang dan tidak lebih.

Sering mengalami seperti itu dan itu menambah syukur, saat membutuhkan Tuhan mengirim rezeki entah darimana dan fenomena seperti itu sering kita alami sehingga menambah keyakinan bahwa Tuhan itu  tahu apa yang kita butuhkan dan bukan apa yang  kita mau, karena Dia memberi berdasarkan kebutuhan dan bukan keinginan.

Baca juga Kesaktian Versus Logika

Terkadang cara Tuhan menguji kita itu dengan cara kita dibikin “mulas” dulu, namun klimaknya ada sensasi yang luar biasa. Ini mengingatkan kisah zaman di Madrasah dulu tentang orang kaya yang kehausan di tengah padang pasir, dan dia merelakan separo dari hartanya ditukar dengan segelas air, hal itu juga karena faktor kepepet atau sudah tiada jalan lagi.

Dalam kondisi kepepet, sering kali berbagai keajaiban bisa terjadi. Rezeki yang kepepet ini sering mengalami bahkan terkesan ajaib. Dan agar selalu ada pertolongan disaat semua jalan sudah buntu, pesan pada ahli hikmah, sering-seringlah baca “doa Seribu Dinar” atau ayat : 2-3 Surat At-Thalaq.

“…. waman yattaqillaha yaj’al lahu makhrajan. Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasibu waman yatawakkal ‘alallahi fahuwa hasbuhu innallaha baalighu amrihi qad ja’alallahu likulli syai-in qadran.

“…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS Ath-Thalaq : 2-3).