Tulisannya dibaca disertai dalam keseharian kita berahlak atau berperilaku dengan arti ayat tersebut, agar antara syariat dengan  hakikat itu menyatu hingga menjadi power yang luar biasa berkahnya.

Kalau jumlah bacaan, para ahli hikmah biasanya menyarankan dalam jumlah ganjil : 3, 7, 11, 21, 41, 99 atau tergantung kemampuan. Yang penting diamalkan secara istikamah.

blank
Ilustrasi. Fot: Ist

Perjaka Tua

Sejarah ini tak pernah saya lupakan. 25 oktober 2016 datang   perjaka tua yang sering saya motivasi segera nikah. Dia kerja serabutan, kadang tukang batu, buruh cuci, dsb. Dia telat menikah karena minder belum ada uang untuk melamar dan resepsi.

Saat saya tanya, kapan menikah? Dia jawab sudah ada pandangan, namun dia belum berani karena faktor ekonomi. “Sampeyan itu selama ini hanya bantu “modal abab” (bicara), dan yang saya perlukan itu uang, bukan sekedar motivasi.

Setelah dia pulang, saya mikir agar bisa membantunya. Jelang tidur, tiba-tiba ada “ilham” nomor urut pasangan calon Pilkada DKI. Saya  lalu SMS teman- teman Facebook “Pasangan siapa, dapat nomor urut berapa” dan malamnya, saat pengundian, prediksi saya tepat.

Mereka yang menerima SMS saya lalu menyarankan saya membuat  pelatihan on-line, seperti teman yang lain, bahkan teman itu langsung membuatkan desain iklan pelatihan pertama saya berjudul: ILMU TITEN (Prediksi Pilkada).

Karena timing-nya tepat pesertanya pun banyak. Hasil tiket pelatihan pertama, plus hasil lelang “tiga tiket” untuk pelatihan berikutnya cukup untuk membiayai pernikahan sederhana, di desa.