SEMARANG (SUARABARU.ID)- Setiap kali Lebaran tiba, umat muslim di Indonesia pasti mengucapkan “Minal Aidin Wal Faizin”. Apa benar arti Minal Aidin Wal Faizin adalah mohon maaf lahir batin?
Kalimat ini jika dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia seolah menjadi ”mohon maaf lahir batin”. Lantas, sebenarnya apa arti Minal Aidin Wal Faizin? Dan kapan kebiasaan mengucapkan kalimat ini saat Lebaran dimulai?
Dilansir ndari Suara.com, mungkin saja kebiasaan mengucapkan kalimat ini sudah sejak puluhan, atau bahkan ratusan tahun. Kalimat dan ucapan lebaran Idul Fitri seperti itu telah menjadi tradisi turun temurun dalam kehidupan kita.
Baca Juga: Jangan Sia-siakan Ramadan
Apa Arti Minal Aidin Wal Faizin?
Kalimat Minal Aidin Wal Faizin ini sebenarnya hanya berupa sebuah frase atau bagian dari sebuah kalimat yang lebih panjang. Jadi, bukan kalimat yang lengkap SPO-nya atau subyek/predikat/objeknya.
Secara lengkap, kalimatnya adalah ”ja alanallahu wa iyyakum minal aidzin wal faidzin” yang artinya “semoga Allah SWT menjadikan kami dan Anda sebagai orang-orang yang kembali dan beruntung”. Jadi, Minal Aidin Wal Faizin sendiri artinya adalah orang-orang yang kembali dan beruntung.
Dengan demikian, harus dipahami bahwa frase Minal Aidin Wal Faizin tidak memiliki makna sama sekali dengan ungkapan permintaan maaf atau bermaaf-maafan. Bahkan dalam Bahasa Indonesia ungkapan “bermaaf-maafan” malah dinilai terlalu berlebihan atau mubazir, karena ungkapan “bermaafan” sudah cukup, karena ungakapan bermaafan sudah memiliki makna saling meminta maaf.
Baca Juga: Ramadan Terjadi 2 Kali dalam Tahun 2030
Sementara itu dalam Bahasa Arab, ungkapan permintaan maaf biasanya dinyatakan dengan pernyataan “afwan” yang artinya permintaan maaf yang tulus dan ikhlas. Kalau kurang puas dengan kata “afwan” yang dinilai kurang panjang, kita boleh menambahkannya dengan “afwan zahin wal bathin”. Seperti itulah ucapan permintaan maaf dalam Bahasa Arab.
Sejatinya, kalimat ucapan Minal Aidin Wal Faizin saat Lebaran hanya populer di Indonesia. Di wilayah Timur Tengah atau dalam masyarakat Arab, Hari Raya Idul Fitri identik dengan ucapan “Eid Mubarak”.
Kebanyakan masyarakat Muslim di sana juga mengucapkan “taqabbalallahu minna wa minkum”, ucapan Idul Fitri yang masyhur di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW. Ungkapan ini berarti:
“Semoga Allah SWT menerima amal ibadahku dan amal ibadah kalian”.
Baca Juga: Syarat Agar Taubat Diterima di Bulan Ramadan
Selain itu, masyarakat muslim di luar Indonesia juga tidak merayakan Idul Fitri secara besar-besaran. Perayaannya cenderung lebih meriah ketika memperingati Hari Raya Idul Adha, Hari Raya Haji, atau Hari Raya Idul Qurban.
Bagaimana, sekarang sudah lebih paham tentang arti Minal Aidin Wal Faizin, bukan? Setelah ini, pastikan mengucapkannya dengan tepat, ya!
Claudia