Takut terjadi sesuatu, seisi rumah berusaha mencari keberadaan korban. Hingga akhirnya, pihak keluarga melaporkan kehilangan anaknya ke Polsek Klambu.
Setelah menerima informasi dari masyarakat, Polisi bersama Tim SAR gabungan dan dibantu masyarakat mencari keberadaan korban. Namun, hingga sore hari dan cuaca di sekitar lokasi sedang hujan, korban belum juga ditemukan.
“Hingga akhirnya Polsek Klambu meminta penjaga pintu air agar menutup Bendung Klambu sementara waktu guna mencari keberadaan anak yang hilang,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyaningsih melalui Kasi Kedaruratan, Masrichan.
Masrichan menuturkan, karena dilihat dari lokasinya itu dekat dengan arus sungai, dimungkinkan korban tenggelam.
Tim SAR gabungan berupaya terus melakukan pencarian terhadap korban lewat pemantauan dari atas, hingga akhirnya korban ditemukan di Dusun Beran, Desa Terkesi yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari TKP.
Jasad korban langsung dievakuasi dari dalam air dan dinaikkan dengan menggunakan kendaraan milik Polsek Klambu untuk dibawa ke rumah duka.
Sesampainya di rumah duka, tim Inafis Polres Grobogan bersama tim medis Puskesmas Klambu melakukan pemeriksaan luar terhadap jasad korban sebelum dilaksanakan proses pemakaman.
Sementara itu, Camat Klambu, Rustamaji membenarkan adanya insiden anak tenggelam di sekitar Bendung Klambu pada Minggu, 17 April 2022.
Rustamaji mengimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan anak-anak mereka yang sedang bermain di luar agar tidak mendekati area Bendung Klambu atau tempat lain yang dapat membahayakan nyawa mereka.
Ryustamaji yang akrab disapa Aji ini mengimbau kepada seluruh kepala desa di Kecamatan Klambu agar melarang anak-anak bermain di area sungai demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Tya wiedya