blank
Kegiatan World Tourism Day 2022 di Agro Wisata Tambi Kejajar Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Agus Wibowo menyatakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah agen untuk membentuk masyarakat yang sadar wisata dengan menerapkan sapta pesona.

“Fungsi tersebut harus dikuatkan oleh Pokdarwis dengan meningkatkan kapasitasnya. Baik dalam pemahaman tentang pariwisata dan ekonomi kreatif, pemajuan kebudayaan, dan konservasi lingkungan,” tegasnya.

Hal ini diungkapkan Agus Wibowo, saat menjadi salah satu narasumber dalam acara “Pemberdayan Kelompok Masyarakat/Pokdarwis di Kawasan Strategis Pariwisata Provinsi (KSPP) Jawa Tengah di Agrowisata Tambi, Kejajar, Wonosobo, Selasa (29/3/2022).

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Disporapar Provinsi Jateng tersebut, Agus juga menyampaikan bahwa Pokdarwis harus mampu melakukan terobosan-terobosan nyata dalam pengembangan pariwisata di wilayahnya.

“Terobosan harus dilakukan secara kolaboratif, sinkron dan sinergis dengan wilayah di sekitarnya serta stakeholder terkait seperti pemerintah desa, kabupaten, provinsi dan pusat,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Dirut PT Perkebunan Tambi itu.

Dikatakan, tidak kalah pentingnya Pokdarwis juga harus mampu membidik kebutuhan wisatawan agar layanan yang diberikan sesuai kebutuhan, menarik dan berkesan positif. Sehingga akan jadi daya tarik bagi wisatawan.

“Buat Wisatawan belanjakan uangnya di Wonosobo. Banyak sekali karya UMKM, baik berupa kuliner atau kerajinan tangan yang bisa dijual. Itu merupakan potensi ekonomi sektor pariwisata perlu digarap secara serius”, ujarnya.

Pokdarwis, sambung dia, juga diharapkan bisa meningkatkan kapasitasnya dalam pemasaran potensi wisata daerahnya. Mengemas daya tariknya dengan cerita-cerita menariknya (story tell).

“Guna menuju ke arah sana, perlu dibuat perencanaan terhadap tata kelola atau manajemen desa wisata dengan baik. Pariwisata juga tidak akan berkembang dan diminati jika tidak ada sentuhan yang inovatif dan kreatif,” ujar dia.

Eco Tourism

blank
Peserta saat mengikuti World Tourism Day 2022 di Agro Wisata Tambi Kejajar Wonosobo. Foto : SB/dok

Ketua Komite Ekonomi Kreatif (KEK) Wonosobo Alfa Gemilang menambahkan tata kelola desa wisata saat ini sudah menjadi sebuah kebutuhan. Karena kebutuhan pasar sudah sangat menuntut pariwisata ada tempat orang untuk bahagia.

“Jadi jangan sampai daya tarik yang ditawarkan itu membuat wisatawan bosan, tidak tertarik dan tidak bahagia. Untuk itu, perlu upaya-upaya inovatif dan kreatif dalam pengelolaannya,” ungkap Alfa.

Dia menyebut perilaku konsumtif harus diubah dengan perilaku kreatif. Dengan sentuhan kreatifitas, tempat wisata dan daya dukung lainnya, akan semakin menarik bagi wisatawan. Mereka pun bisa jadi akan kembali ke tempat yang pernah dikunjungi.

Sementara itu, Konsultan Zam Zam Masrurun mengatakan kendati berpikir strategi mengemas wisata dan ekonomi, Pokdarwis dan masyarakat kawasan wisata Dieng juga harus membuat pariwisata yang dikembangkan tidak merusak lingkungan.

“Pokdarwis, perangkat desa maupun pengelola desa wisata harus paham tentang eco tourism atau eco culture tourism. Sehingga antara sektor ekonomi, kearifan lokal terkait seni-budaya dan lingkungan musti dikelola dengan baik,” tutur dia.

Hal itu, menurutnya, sangat penting mengingat Wonosobo khususnya kawasan Dieng adalah daerah pegunungan yang rawan bencana dan menjadi daerah penyangga sumber daya air.

“Jika kawasan ini rusak, maka daerah di bawahnya jelas akan terdampak negatifnya. Pengelolaan sampah dan pengelolaan lahan harus ramah lingkungan. Maka sebelum membuat daya tarik atau mengemas daya tarik, harus ada perencanaan yang baik berbasis lingkungan,” paparnya.

Kegiatan yang diikuti 40 anggota Pokdarwis, pengelola desa wisata dan pemerintah desa/kelurahan di wilayah Kejajar, Garung dan Mojotengah yang berada di sepanjang jalur Wonosobo-Dieng itu, menjadi ajang diskusi yang sangat menarik dan cukup strategis bagi pemberdayaan masyarakat kawasan Dieng untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan.

Acara dibuka oleh Kabid Pengembangan Destinasi Disporapar Provinsi Jawa Tengah Purwanto. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pendampingan program hibah jalan daerah tingkat provinsi yang akan menggarap jalur Wonosobo-Dieng di tahun 2022 ini.

Muharno Zarka