blank
Amplop berisi uang yang menyebar dalam pelaksanaan Pilkades serentak di Kudus. Foto:Ist/Suarabaru.if

KUDUS (SUARABARU.ID) – Serangan fajar nampaknya mulai mewarnai pelaksanaan Pilkades serentak di Kudus. Di beberapa desa, sejumlah calon mulai melakukan bagi-bagi sembako hingga amplop berisi uang.

Salah satu warga Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo mengungkapkan beberapa calon di desanya sudah membagikan sembako ke warga.

“Setahu saya ada dua calon yang membagikan sembako. Yang satu membagikan beras dan satunya lagi telur,”kata warga tersebut, Selasa (29/3).

Sembako yang dibagikan tim sukses para calon tersebut diberikan secara door to door ke masing-masing rumah. Para tim sukses tersebut juga menjanjikan akan membagikan ampol berisi uang sesaat jelang pemungutan suara, Rabu (30/3).

Sementara, di Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan, beberapa warga mengaku sudah mendapatkan amplop berisi uang dari salah satu calon. Amplop tersebut berisi uang Rp 100 ribu dengan permintaan untuk mencoblos salah satu calon tertentu.

“Mungkin amplopnya bisa bertambah lagi melihat situasi di lapangan,”ujar seorang warga.

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meminta warga ikut memantau dan mengawasi potensi terjadinya praktik politik uang saat pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di delapan desa agar berlangsung jujur dan adil.

“Jika masyarakat mengetahui adanya dugaan praktik politik uang, silakan lapor kepada panitia pemilihan di masing-masing desa maupun kecamatan,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus Dian Noor Tamzis.

Ditegaskan pula bahwa setiap laporan warga akan ditindaklanjuti segera secara objektif agar tidak timbulkan permasalahan lanjutan.

Menurut dia, sudah saatnya masyarakat Kudus berdemokrasi secara dewasa dengan menghindari praktik-praktik curang seperti politik uang.

“Masyarakat juga harus berani menolak tawaran imbalan uang untuk memilih salah satu calon. Pilihlah calon kepala desa sesuai dengan program kerjanya karena politik uang dapat mencederai pesta demokrasi,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan pilkades serentak ada tujuh desa, meliputi Desa Undaan Lor (Kecamatan Undaan), Desa Kaliputu dan Langgardalem (Kecamatan Kota), Desa Hadiwarno dan Mejobo (Kecamatan Mejobo), Desa Ternadi (Kecamatan Dawe), dan Desa Loram Kulon (Kecamatan Jati).

Dijelaskan pula bahwa Pemilihan Kepala Desa Kirig merupakan pilkades antarwaktu dengan jumlah calon ada tiga orang.

Tm-Ab