blank

Oleh Dr KH Muchotob Hamzah MM

Firman Allah SWT:

ياايهالذين امنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون

Artinya: Hai orang beriman, diwajibkan bagi kalian untuk shiyam sebagaimana telah diwajibkan kepada umat sebelum kalian, supaya kalian bertaqwa (QS. 2: 83).

blank
Dr KH Muchotob Hamzah MM, Ketua Umum MUI Kabupaten Wonosobo. Foto : SB/dok

Statemen ini tegas, lugas dan transparan, bahwa kewajiban shiyam telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya. Tentang hal ini umat Islam tidak perlu inferior.

Dalam Taurat ada puasa perdamaian (Imamat 16: 29); puasa dukacita (Mazmur 35: 13); puasa pertobatan (Yunus 3:5). Dalam Injil ada puasa perdamaian (Kisah Rasul 27: 9); puasa Senin Kamis (Lukas 18: 11); puasa ngusir setan (Matius 17: 21).

Puasa ayyamul-baidh, puasanya Nabi Adam as., dan puasa berselang-seling, puasanya Nabi Dawud AS. Islam menyajikan tiga kerangka besar, yakni: Rukun iman, rukun Islam dan rukun ihsan.

1. Rukun iman ada enam yaitu: a. iman wujudnya Allah SWT., b. iman adanya malaikat Allah, c. iman kepada kitab-kitab Allah, d. iman kepada rusul Allah, e. iman kepada adanya hari akhir dan f. iman tentang baik-buruknya takdir dari Allah SWT.

Ibarat bangunan, rukun iman ini adalah fondasinya yang disimpulkan dengan dua kalimah syahadat dalam rukun islam.

2. Rukun islam ada lima: a. Syahadat=Fondasi yang berisi keimanan seperti tsb. di atas dengan penegasan dua poin yaitu ikrar menuhankan hanya Allah SWT. semata dan Nabi Muhammad saw.sebagai utusan-Nya. Nabi saw. bersabda:

من قال اشهد ان لا اله الاالله وحده لا شريك له و اشهد ان محمدا عبده ورسوله وان عيسى عبدالله وابن امته وكلمته القاها الى مريم وروح منه وان الجنة حق وان النار حق ادخله الله من اي ابواب الجنة الثمانية شاء.

Artinya: Barangsiapa mengucapkan “Saya bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Nabi Muhammad sebagai hamba dan rasul-Nya, Isa as. sebagai hamba dan anak hambanya dan kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam serta ruh dari- Nya. Dan iman bahwa sorga dan neraka adalah haq, maka Allah SWT. akan memasukkannya ke dalam sorga melalui pintu manapun yang ia maui” (Muslim no 149).

Jika terjadi ada Islam tanpa iman, maka ibarat bangunan tanpa fondasi, ia akan roboh. b. Shalat=tiyang. Baihaqi meriwayatkan hadits salat sebagai tiyang agama yang disetujui oleh Al-Asqalani dalamTalkhish 1/173. Hadits ini dikuatkan oleh Tirmidzi no. 986; Ibnu Majah 2616; Ahmad no 237).

Demikian pula bangunan akan ambruk pula jika tanpa tiang. c. Zakat=saluran pembuangan kotoran diri dan hartanya (QS. 9: 10). d. Shiyam=dinding yang menghadang bahaya dari luar sebagaimana hadits: Shiyam adalah perisai dari api neraka (Ahmad, Sahih 3: 396). e. Haji=atap yang menaungi seluruh bangunan.

Karena disamping Allah SWT. perintah menyempurnakan haji dan umrah (QS. 2: 196), kebetulan haji juga sebagai penyempurna dan penutup rukun islam.

3. Rukun ihsan ada dua. Yaitu: a. Beribadah kepada Allah SWT.seperti ia melihat-Nya atau dia yakini bahwa Allah SWT.melihat dirinya (Muslim no 8). b. Berbuat baik kepada orang yang berlaku buruk kepada dirinya.

Hadits sahih tsb. sangat fenomenal karena: a. Isinya komprehensif dan holistik. b. Memaparkan bahwa dengan Kehendak Allah YMK., orang-orang biasa bisa melihat malaikat Jibril dalam rupa manusia.

Shiyam adalah ibadah yang bisa dipalsukan. Karena hanya Allah SWT.dan dirinyalah yang tahu hakikat ia shiyam atau pura-pura shiyam. Maka pantaslah kalau si Shaim akan diberi pahala yang tak terhitung (Bukhari 7/226).

Jadi shiyam adalah perwujudan nilai kemakrifatan dalam syahadat, keikhlasan dalam shalat, kesyukuran dalam zakat, kepasrahan dalam haji dan ketawadhu’an dalam relasi sosial.

Shiyam, Allah SWT.jadikan pelatihan muslim guna membersihkan hati dari riya’ dan sum’ah yang memicu syirik khafi dari semua ibadah mereka.
Wallaahu A’lam bis-Shawaab!!!

Dr KH Muchotob Hamzah MM, Ketua Umum MUI Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah