PARA peneliti baru saja mengidentifikasi tipe kepribadian yang disebut-sebut sebagai tipe paling “berbahaya”. Apakah itu?

Masih ingatkah Anda dengan Thanos, musuh terbesar para pahlawan super dalam dunia Marvel? Thanos dikisahkan ingin melenyapkan separuh populasi dunia untuk menyelamatkan alam semesta.

Perhatikan kata kuncinya, “rela berbuat jahat demi mencapai tujuan utama yang (dianggapnya) mulia”. Kira-kira seperti itulah kepribadian dark empath atau empati gelap, yang dinilai para ilmuwan sebagai kepribadian paling berbahaya.

Sebagai catatan, empati terdiri dari empat kategori. Pertama adalah kognitif, yang menggambarkan pemahaman intelektual perasaan orang lain tanpa merasakannya. Kedua, afektif atau mampu merasakan emosi orang lain. Terakhir, welas asih, kombinasi empati kognitif dan emosional.

Individu dianggap memiliki dark empath ketika mereka memiliki empati kognitif dan/atau afektif, serta berkarakter dark triad. Dark triad merupakan istilah untuk tiga ciri kepribadian gelap yaitu, narsisme, psikopat, machiavellianisme.

Dilansir dari “The Sun”, studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam Personality and Individual Differences itu menyebut bahwa kelompok dark empath memiliki skor lebih tinggi pada sifat gelap dan empati (sekitar 20 persen dari jumlah sampel).

Peneliti juga menemukan bahwa dark empath lebih agresif secara tidak langsung daripada individu tipe afektif dan empati. Ciri-cirinya, dark empath cenderung haus kekuasaan dan pengakuan, berbakat dalam suatu bidang, serta pintar memanipulasi emosi orang lain.

“Ini masuk akal, (karena) untuk memanipulasi orang lain demi keuntungan diri sendiri atau untuk menikmati penderitaan orang lain, individu harus memiliki beberapa kapasitas untuk memahami mereka”, tulis penelitian itu.

Seorang psikolog klinis, Ramani Durvasula mengatakan, dark empath sebenarnya lebih berbahaya dan tidak berperasaan karena sifat ini dapat membuat orang lain agar lebih dekat dengannya dan mengakibatkan bahaya. “Semakin dekat dengan seseorang, mereka (akan makin) bisa menyakiti orang lain”, tuturnya.

Sofie