blank
Penerima bantuan Baznas Surakarta Program Santri Kerja Nyata, Beasiswa Produktif Yatim Piatu korban Covid-19 dan Program bantuan Guru TPA berfoto bersama Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (empat dari Kanan)  dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko prastowo (dua dari kanan) serta Ketua Baznas Surakarta K.H. Muhammad Qoyim (dua dari kiri). Foto: Dok/ BI Solo

SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surakarta bersama Pemerintah Kota Surakarta dan Bank Indonesia Perwakilan Solo, meluncurkan Gerakan Solo Berzakat dengan QRIS.

Kegiatan peluncuran ditandai dengan simbolisasi pembayaran zakat melalui QRIS Baznas Kota Surakarta secara langsung oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua Baznas Kota Surakarta K.H. Muhammad Qoyim dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo serta FORKOPIMDA setempat, berlangsung di di Balai Tawang Arum, Balaikota Surakarta, Jumat (25/3)

Dalam kesempatan sama  juga dilakukan penyerahan bantuan kepada koordinator pelaksana Santri Kerja Nyata, yatim piatu korban COVID-19 oleh Baznas Kota Surakarta.

Bank Indonesia Solo juga turut menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa peralatan usaha bagi 25 mustahik di bawah koordinasi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dalam program pemberdayaan usaha mikro berbasis masjid di (lima) kecamatan di Kota Surakarta.

Ketua Baznas Kota Surakarta K.H. Muhammad Qoyim dalam sambutannya mengatakan, pandemi Covid 19 yang berlangsung dua tahun terakhir  telah memberikan dampak dalam beberapa hal. Salah satunya yakni  menurunnya kesejahteraan dan meningkatnya  angka kemiskinan .

“Agar pemulihan ekonomi terakselerasi, semua pihak perlu bersama-sama mengoptimalkan  potensi yang ada dengan memberikan transformasi. Salah satunya adalah pengelolaan zakat, infaq dan sedekah (ZIS)  yang secara strategis mengurangi dampak pandemi,” kata dia.

Khususnya masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi. Sebagai pendistribusian kesehatan umat,

Baznas kota Surakarta  saat ini memiliki program sandi kerja nyata , pengembangn ekonomi mikro berbasis  masjid. Pengembangan guru TPA memberikan  subsidi guru TPA , kemudian juga mengembangkan ekonsistem yang bekerjasama dengan  kawasan wisata batik kauman ,sertamembantu beasiswa produk tif untuk yatim piatu  terdampak covid -19.

“Ke depan Baznas Surakarta terus bertransformasi dalam pengelolaan ZIS  yang  modern dan transparan. ZIS tentunya harus dikelola  akuntabel dan transparan guna meningkatkan kepercayaan masyarakat”, terangnya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, penggunan QRIS dalam peluncuran Gerakan Solo Berzakat bertujuan memberikan kemudahan  kepada masyarajat untuk  menunaikan  Zakat Infaq  dan sedekahnya.

Metode lama mengharuskan warga masyarakat yang  menunaikan ZIS harus mendatangi kantor Baznas atau ke masjid. Sekarang ini  dengan teknologi mereka cukup melaksanakannya dari rumah. Adanya kemudahan diharapkan  dapat meningkatkan pengumpulan ZIS sehingga  penyaluran kepada mustahidnya makin banyak .

Berikutnya dengan digital mempermudah transparansi dan akuntabilitas, karena semua tercatat secara teknlogi. Artinya  tidak ada selip selipan catatan lagi lagi. “Bank Indonesia mendukung Baznas Surakarta untuk bertransformasi.  Harapannya masyarakat lebih percaya untuk menyalurkan ZIS nya melalui Baznas Surakarta,” jelasnya.

Bagus Adji