blank
Para wasit juri peserta refreshing dan penataran, saat mengikuti praktik lapangan. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Program penataran wasit serta akreditasi pelatih karate, yang diselenggarakan Pengprov Forki Jateng, akhir pekan lalu, mendapat perhatian antusias dari para perangkat pertandingan itu.

Sebanyak 236 wasit dan 150 pelatih dari berbagai pengcab, ambil bagian dalam kegiatan yang digelar di Hotel Citra Dewi, Bandungan, Kabupaten Semarang ini.

Antusiasme peserta itu, juga disambut baik Ketua Dewan Wasit PB Forki, Drs Haifendri, yang dalam acara ini juga sebagai pemateri atau penatar. Dia didampingi Sekum Forki Jateng, Sumartono, dan Komisi Wasit Pengprov Teguh Nugroho, Kusnan dan Titin Afiani Rosida.

BACA JUGA: Serap Aspirasi dari Kelompok Rentan, Pemkab Blora Gelar Musrenbang “Keren” 

Acara yang dibuka Ketua Umum Pengprov Forki Jateng, Bambang Raya Saputra itu, menjadi salah satu program penting di bidang pembinaan prestasi. Karena pengurus induk organisasi olahraga karate ini, menempatkan pembenahan perangkat pertandingan menjadi salah satu poin penting di tahun ini.

”Kami menyadari, sisi ini menjadi salah satu titik lemah Jateng. Makanya dengan antusiasnya peserta, saya menjadi optimistis karate akan mampu membangun prestasi di masa depan,” ujarnya.

Bambang menyebutkan, tahun 2021 pihaknya fokus untuk pemantapan tim PON XX, yang akhirnya sukses merebut satu medali perak dan tiga perunggu untuk Jateng. Selain itu juga, berupaya keras melakukan pembenahan organisasi, termasuk di antaranya perbaikan 18 SK Pengcab Forki yang bermasalah atau tidak sah, dan kini semuanya sudah tuntas.

BACA JUGA: Dua Warga Banjarsari Ditangkap, Puluhan Liter Minuman Keras Disita

”Saya mohon dukungannya, karena saya meyakini, dengan tata kelola organisasi yang baik, maka kita akan lebih mudah mencapai tujuan, yakni mencetak atlet yang berprestasi,” ujarnya, sembari menambahkan pihaknya juga merencanakan menggelar kejuraaan daerah kelompok umur, dan melaksanakan Pra-Porprov tahun ini.

Sementara itu, Haifendri dalam paparannya mengulas banyak hal terkait dengan teknis perwasitan dan penjurian. Baik untuk nomor Kumite maupun Kata.

Intinya, untuk menjadi wasit yang baik, selain harus mengikuti dan menguasai kondisi eksternal yakni perkembangan ilmu dan pengetahuan, juga harus paham tentang perkembangan peraturan pertandingan. Unsur terpenting lainnya yang harus ada dalam diri wasit juri adalah, kejujuran saat bertugas.

BACA JUGA: Tahukah Anda Jalan yang Akan Diperbaiki Tahun 2022 ? Ini Daftarnya

”Yang benar adalah benar, yang salah adalah salah. Yang menang adalah menang dan yang kalah adalah kalah. Sedikit saja wasit dan juri bertindak tidak adil, maka itu akan mempengaruhi baik buruknya pertandingan. Dan ini juga menyangkut tinggi rendahnya kualitas pertandingan,” sebutnya.

Dalam proses pembangunan prestasi atlet karate, menurut Haifendri, posisi wasit dan juri ada dalam sistim, selain elemen pelatih dan pengurus. Karena itu, jika unsur wasit juri ini pincang atau kualitasnya rendah, dia meyakini akan mempengaruhi proses pembangunan dan peningkatan prestasi karateka.

Dalam kesempatan yang sama, Sumartono menyebutkan, kegiatan ini untuk menyiapkan wasit juri dalam memimpin pertandingan di tingkat Jateng. Seperti Kejurda, Pra-Porprov, Porprov dan beberapa kejuaraan lainnya.

BACA JUGA: Badan Bahasa Harapkan Padanan Istilah Asing Diterima di Masyarakat

Untuk akreditasi pelatih, sasarannya untuk menyiapkan pelatih yang bisa mendampingi atlet saat bertanding.

”Kami akan terbitkan sertifikat untuk wasit dan ID Card Akreaditasi, yang nantinya dikenakan saat mendampingi atlet dalam sebuah kejuaraan. Tanpa ID Card Akreditasi, mereka tidak berhak mendampingi atlet,” ujarnya.

Riyan