KUDUS (SUARABARU.ID) – Gegara terlibat cekcok, rumah Sutikah (55), janda dari Desa Mejobo, RT 2/RW 8, Kecamatan Mejobo ini ditutup tembok oleh tetangganya.
Penutupan akses masuk tersebut dilakukan sekitar dua minggu yang lalu. Penutupan dilakukan oleh Khumaidi, tetangga Sutikah selaku pemilik tanah.
Alhasil, rumah Sutikah ini sama sekali tertutup aksesnya sehingga yang bersangkutan tidak bisa lagi keluar masuk rumahnya. Sutikah harus menggunakan sebuah tangga untuk bisa masuk ke rumahnya.
Sunarsih, ibu Khumaidi mengungkapkan, anaknya terpaksa memasang pagar tersebut karena tersinggung dengan ucapan dan perilaku Sutikah selama ini.
“Selama ini Sutikah perangainya kurang baik. Bahkan kata-katanya sering menyakitkan hati,”katanya.
Dan yang menjadj pemicu, kata Sunarsih adalah saat Sutikah menyinggung nama suaminya yang juga ayah Khumaidi yang sudah meninggal dengan ucapan buruk.
“Dari situ, anak saya tersinggung dan akhirnya memutuskan memagar jalan masuk rumah Sutikah,”paparnya
Menurut Sunarsih,, sebenarnya Khumaidi tak tega berbuat seperti itu. Hanya saja, karena ucapan Sutikah sudah melampaui batas, akhirnya dia melakukan langkah itu.
Senada, Rosyid tetangga sekitar lokasi juga membenarkan kejadian penutupan tersebut akibat adanya percekcokan kedua keluarga.
Menurut Rosyid, Khumaidi adalah seorang guru MAN yang notabene merupakan tokoh berpendidikan. Sehingga dia menengarai ada masalah yang membuat Khumaidi tersinggung sehingga dia memutuskan untuk memagari rumah Sutikah.
“Ya mungkin ada masalah yang cukup berat, sehingga pak Khumaidi tega melakukan hal itu,”ujarnya.
Rosyid juga menyebut sebenarnya Sutikah sudah beberapa kali menawarkan rumahnya untuk dibeli Khumaidi serta tetangga sebelah-sebelahnya. Hanya saja, harga yang diminta terlalu tinggi dan Sutikah juga minta dicarikan tanah pengganti lain yang lokasinya memiliki akses jalan.
“Sudah ditawarkan, tapi harganya dirasa tidak masuk akal,”ujarnya.
Sementara, Sutikah saat dikonfirmasi wartawan mengaku terkejut dengan penutupan akses masuk rumahnya. Dengan penutupan tersebut, praktis dirinya bersama anak-anaknya terpaksa tidak bisa masuk ke rumahnya sendiri.
“Selama dua hari ini saya terpaksa menginap di rumah saudara,”kata Sutikah.
Sutikah melanjutkan, dirinya berharap ada keadilan atas kejadian yang menimpanya. Bahkan dia sanggup minta maaf dan sujud di kaki Khumaidi jika dianggap bersalah.
Camat Mejobo bersama perangkat desa yang datang langsung ke lokasi mengatakan akan memediasi masalah tersebut agar tidak berlarut-larut.
“Rencananya sore ini kedua pihak akan kami pertemukan agar mendapatkan solusi terbaik,”kata Camat Mejobo, Aan Fitrianto.
Tm-Ab