blank
Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari (tengah), didampingi Ketua PWI Jateng Amir Machmud (kiri), memberikan penghargaan kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, atas dukungannya dalam peningkatan kompetensi wartawan di Jateng. Foto: dok/gholib

KENDAL (SUARABARU.ID)– Tiga matra PWI yaitu kemartabatan, profesionalitas dan eksistensi, merupakan mahkota wartawan dan menjadi pegangan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Hal itu disampaikan Ketua PWI Provinsi Jateng Amir Machmud NS, dalam sambutannya di malam Penganugerahan PWI Jateng untuk beberapa mitra kerja, yang selama ini membantu dalam peningkatan kompetensi wartawan di wilayah kepengurusannya.

”Tidak bisa dipungkiri, selama lima kali penyelenggaraan UKW, kami telah dibantu Pemprov Jateng. Ini menunjukkan, betapa Gubernur Jateng peduli dalam peningkatan kapasitas kewartawanan,” jelas Amir di Pendapa Bahurekso, Pemerintah Kabupaten Kendal, Sabtu (19/2/2022).

BACA JUGA: RSUD dr Soeselo Slawi Kirim 100 Sak Semen untuk Korban Tanah Bergerak

Sebab, lanjut Amir, tanpa adanya kompetensi, tidak mungkin wartawan bisa melakukan kritik sosial dengan baik, sesuai jalurnya.

Dalam keterbukaan informasi, imbuhnya, Provinsi Jateng selalu memiliki posisi di tingkat teratas, bila dibanding daerah lain.

”Oleh sebab itu, Kami ingin memberikan penghargaan, khususnya dalam pemberdayaan peningkatan sumber daya manusia, terutama wartawan anggota PWI Jateng,” terang Amir.

BACA JUGA: Akankah Jepara ke Level 3 PPKM ? Bertambah Kembali 139 Warga Positif Covid-19

Dia berharap, dengan adanya peningkatan kompetensi wartawan yang terus dilakukan, perlu adanya eksistensi atau pengakuan dari masyarakat.

”Dengan kemartaban dan profesionalitas wartawan, kami ingin eksistensi pengakuan dari masyarakat, jangan sampai wartawan dianggap sebagai pengganggu proses pembangunan, tapi dapat diakui sebagai fungsi kontrol sosial,” harapnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, memberikan apresiasi positifnya dalam pelaksanaan puncak peringatan HPN tahun ini di Kabupaten Kendal. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan isu tentang kasus Wadas, di Kabupaten Purworejo.

BACA JUGA: IAI Kabupaten Tegal Bantu Korban Tanah Bergerak

Dalam sambutan singkatnya, Ganjar menilai, selama ini belum ada wartawan, baik cetak, online maupun elektronik, yang mengungkap tentang kebenaran atau fakta-fakta riil tentang kasus di Desa Wadas, Purworejo.

”Sampai saat ini, belum pernah saya membaca atau melihat adanya pengungkapan kebenaran tentang kasus Wadas dari media manapun. Semoga, nantinya ada media yang bisa mengungkap tentang kebenarannya,” harap Ganjar.

Sebab diakuinya, jika wartawan menulis tentang sesuatu yang baik, dunia akan memujinya. Namun jika sebaliknya, maka dunia juga akan menilai buruk.

Absa-Riyan