blank

Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Unissula akan mengadakan ujian terbuka doktor pada Sabtu (19/2) di Fakultas Teknik Jln Raya Kaligawe KM 4 Semarang. Mereka yang diuji adalah Juni Gultom dan Mutadi.

Juni Gultom akan mempertahankan desertasinya yang berjudul Konstruksi Jalan Terapung di Atas Tanah Lunak. Juni Gultom akan diuji oleh tim penguji yang terdiri Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD,
Dr Abdul Rochim ST MT, Ir Syahril Taufik MSc Eng PhD, Prof Yusep Muslih Purwana ST MT PhD, Prof Dr Ir Antonius MT, dan Ir Rachmat Mudiyono MT PhD.

Menurut Juni pembangunan konstruksi jalan di atas tanah lunak dewasa ini selalu menjadi diskusi yang menarik. Permasalahan tanah lunak yang termasuk tanah problematik ini memiliki karakteristik daya dukung tanah yang rendah, dan penurunan tanah yang besar.

“Oleh sebab itu perlu dicarikan solusi jenis konstruksi yang tepat guna dan efektif yang mampu menjawab tantangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas konstruksi fondasi tiang rakit (raft pile foundation) dalam meningkatkan daya dukung dan penurunan tanah”, ungkapnya.

Sementara Mutadi akan mempresentasikan desertasinya yang berjudul Sistem Perkuatan Dinding dan Tiang untuk Menahan Pergerakan Pipa Hidrokarbon Akibat Beban Vertikal dan Lateral di Tanah Lunak di Daerah Lereng.

Ia akan diuji oleh tim yang terdiri dari Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD, Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Yusep Muslih Purwana ST MT PhD, Prof Dr Ir Antonius MT, Dr Ir Soedarsono MSi, dan Ir Rachmat Mudiyono MT PhD.

Menurut Mutadi penelitiannya dilatarbelakangi oleh Pipa hidrokarbon milik PT PGN di Cikampek mengalami kegagalan dan kebakaran akibat longsor di musim hujan. Setelah dianalisa secara numeris dengan beban lateral 386 kN dan beban vertikal 80 kN, didapatkan faktor keamanan (FK) sama dengan 1 pada saat musim hujan sehingga tanah longsor. Setelah dilakukan perbaikan secara permanen dengan sistem perkuatan dinding dan tiang, dengan analisa numeris pada musim hujan diperoleh FK 1.67.