BLORA (SUARABARU.ID) – Dua sekolah di Kabupaten Blora kembali melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), usai sejumlah siswa dinyatakan positif covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Ainur Rofiq, SE, M.Si mengatakan bahwa dua sekolah yang kembali melakukan PJJ adalah SMAN 1 Blora dan SMKN Kunduran.
“Untuk yang SMKN Kunduran ada 2 yang terpapar Covid-19, untuk yang SMA 1 Blora sayang kurang tahu karena itu ranah provinsi,” kata Rofiq kepada awak media, Kamis (17/2/2022).
Tatap Muka Dihentikan
Kepala Dinas Pendidikan Blora mengungkapkan bahwa sesuai petunjuk Gubernur Jawa Tengah, kegiatan PTM di dua sekolah tersebut dihentikan.
“Itu petunjuk beliau bapak Gubernur. Sekolah sementara kembali daring. PTM sementara ditiadakan,” ucap Aunur Rofiq.
Dikatakan Aunur Rofiq, untuk jenjang SMP dan SD sampai saat ini belum ditemukan kasus siswa yang terpapar covid-19.
“Untuk SMP kami belum ada laporan. Pembelajaran tatap muka 50 persen. Karena kita level 2,” kata Kepala Dinas Pendidikan Blora.
Terpisah, salah satu guru SMKN 1 Kunduran, Setyo Wahyu Saputro menjelaskan, kasus covid-19 di sekolahnya, bermula dari kegiatan swab test terhadap 267 siswa, yang akan melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di luar Kabupaten Blora. Dari seluruh siswa yang menjalani swab test, terdapat lima siswa yang dinyatakan reaktif.
“Jadi swab itu sebagai syarat siswa yang mau PKL ke Kabupaten Boyolali. Mereka menjalani swab di Puskesmas dan lima reaktif,” kata Wahyu Saputro.
Saat ini kelima siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara kegiatan pembelajaran SMKN Kunduran dilakukan secara daring.
“Pembelajaran kita lakukan daring sampai tanggal 20 Februari mendatang. Hari ini sekolah kita lakukan penyemprotan disinfektan lagi,” ucap guru SMKN 1 Kunduran itu.
Kudnadi
Aunnur Rofiq, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora