Pembangunan akses air bersih juga membawa berkah bagi Desa Pasucen, Kecamatan Gunem. Di desa dengan 200-an KK atau sekitar 920 jiwa ini, pipanisasi dari sumber mata air sudah terhubung ke rumah-rumah. Secara geografis, Pasucen lebih datar, sehingga memungkinkan pipa mudah sampai ke pemukiman.

Kepala Desa Pasucen Salamun mengisahkan bahwa warga desa beberapa tahun silam sangat kesulitan air, khususnya pada musim kemarau. ‘’Waktu saya kecil, hati saya menjerit karena untuk mendapatkan air saja susah. Harus berjalan satu kilometer dengan menenteng ember, dan memikul jerigen,’’ kenangnya.

Dia menilai, kehadiran pabrik Semen Gresik bagi warga Pasucen adalah berkah. Bantuan pipanisasi dari sumber mata air di terowongan Brubulan ke pemukiman warga sejauh 100-600 meter serta pembangunan tandon, sangat berarti.

blank
Salah satu tandon air bantuan dari Semen Gresik di Dusun Wuni yang digunakan masyarakat untuk menampung air dari Gua Manuk guna mencukupi kebutuhan air bersih harian. Foto: Humas SG

Warganya kini mendapatkan air bersih untuk minum, memasak, mandi dan kegiatan lain. Pada sisi lain, pengelolaan air bersih ini juga mendatangkan nilai ekonomi karena menggerakkan BUMDes Pasucen Mandiri.

‘’Kami bersyukur, rintisan dari Semen Gresik bermanfaat bagi kami. Dengan dana desa, kami melanjutkan mengembangkan pipanisasi, dan hampir 100 persen warga Pasucen bisa menikmati air bersih. BUMDes Pasucen Mandiri yang mengelola air bersih pun bisa memperoleh pemasukan dari warga Rp 3.000 tiap meter kubiknya. Alhamdulillah, kami bisa mendapatkan Rp 4 jutaan per bulan untuk kas pemdes,’’ tambah Salamun yang sudah memimpin Pasucen selama dua periode ini.

Pada sisi lain, lanjut Salamun, hampir lima puluh persen warganya bekerja di pabrik semen, sesuatu yang selama ini tak pernah dibayangkan. Dia berharap, para pemuda desa Pasucen terus tertantang untuk beraktivitas positif dan hidup lebih produktif.

Wied