WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyebut pondok pesantren di Jawa Tengah wajib mengantongi izin dari pemerintah. Hal itu disebutkannya saat meresmikan Pondok Pesantren dan Madrasah Nurul Anwar di Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri, Senin (10/01/2022).
Kewajiban tersebut didasarkan pada Peraturan Menteri Agama Nomor 30 tahun 2020 tentang Pendirian dan Penyelenggaraan Pesantren, pesantren diwajibkan memiliki izin terdaftar pada Kementerian Agama, baik yang telah didirikan maupun yang akan didirikan. Izin tersebut diwujudkan dalam bentuk Piagam Statistik Pesantren (PSP) yang memuat Nomor Statistik Pesantren (NSP).
Orang nomor dua di Jateng itu juga memastikan Pondok Pesantren Nurul Anwar sudah terdaftar di pemerintah. Berdasarkan informasi yang diterimanya, Pondok Pesantren yang diresmikannya tersebut sudah terdaftar di Kementerian Agama. Dia menegaskan, izin terdaftar ini merupakan syarat wajib.
“Setelah kita meresmikan tadi, kita tanya apakah sudah didaftarkan di pemerintah. Alhamdulillah sudah, sehingga nanti kita bisa lebih mudah lagi untuk menginformasikan, ini lho pondok pesantren yang benar-benar taat. Administrasinya juga betul. Sehingga keluhan masyarakat yang saat ini, terkait ada yang menyalahgunakan lembaga pendidikan keagamaan, yang akhirnya menjadi jelek, bisa kita antisipasi,” paparnya
Terkait Ponpes Nurul Anwar, Taj Yasin berharap pondok tersebut nantinya dapat memberikan pendidikan agama Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW
“Pondok Pesantren Nurul Anwar saat ini yang diresmikan, juga ada madrasahnya, ada MI (Madrasah Ibtidaiyah) terpadu. Harapannya bisa memberikan nuansa islami yang benar-benar memiliki sanad literasi yang sambung sampai kepada Nabi Muhammad SAW,” tutur Wagub Taj Yasin saat ditemui usai melakukan peresmian.
Di samping transfer ilmu agama, imbuhnya, harus ada pula akhlak yang muncul di sela-sela keilmuan. Akhlak ini yang akan menjaga para santri dari hal-hal yang tidak baik.
“Jadi kalau pondok pesantren itu, selain memberikan ilmu, juga memberikan literasi sanad spiritual, sehingga bisa menjaga murid-muridnya,” katanya.
Hery Priyono