Oleh: Wiwin Patma Dewi, S.Pd
Belakangan ini masalah pentingnya pendidikan karakter sedang hangat diperbincangkan publik. Umumnya wacana tersebut berisi kritik terhadap pendidikan yang lebih mengutamakan pengembangan kemampuan intelektual akademis dibandingkan dengan penanaman karakter anak.
Karakter merupakan hal yang sangat penting. Beberapa nilai-nilai pendidikan karakter dapat diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada anak. Pengimplementasian ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana menanamkan pendidikan karakter pada anak, khususnya pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.
Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan suatu usaha sadar dan terus. Pendidikan karakter akan berlangsung dengan sia-sia, manakala nilai-nilainya tidak dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana diketahui pendidikan karakter lebih menekankan pada kebiasaan anak untuk melakukan hal-hal yang positif. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang kemudian akan menjadi karakter yang membekas dan tertanam dalam jiwa sang anak.
Penanaman Sikap Religius di SDN 1 Kedungsarimulyo
Pendidikan karakter harus ditanamkan sedini mungkin pada anak seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karakter religius merupakan karakter pertama dan utama yang harus ditanamkan kepada anak sedini mungkin yang menjadi dasar ajaran agama dalam kehidupan individu, masyarakat dan bangsa Indonesia.
Pembiasaan merupakan hal yang sangat penting karena seseorang akan berbuat dan berperilaku menurut kebiasaannya, tanpa pembiasaan hidup seseorang akan berjalan lambat karena harus memikirkan terlebih dahulu apa yang dilakukannya. Metode pembiasaan diterapkan guru untuk membiasakan siswa dengan sifatsifat terpuji dan baik sehingga aktifitas yang dilakukan terekam secara positif.
Pembiasaan merupakan metode yang dianggap paling efektif dalam membentuk dan menanamkan karakter religious terhadap siswa. Pendidikan karakter religius melalui metode pembiasaan dapat dilakukan dengan cara pertama rutin yaitu pembiasaan yang dilakukan terjadwal dan spontan (pembiasaan yang tidak terjadwal)
SD Negeri 1 Kedungsarimulyo kecamatan Welahan Jawa Tengah merupakan salah satu sekolah yang memperhatikan pendidikan karakter siswa baik di dalam maupaun di luar pembelajaran. Implementasi pembentukan karakter religius di SD Negeri 1 Kedungsarimulyo menitik beratkan pada pembiasaan aktivitas keagamaan yang ada di sekolah selain kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
.Pembentukan karakter melalui pembiasaan aktifitas sehari-hari ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat, hal ini terlihat antusiasme masyarakat sekitar dalam mempercayakan pendidikan putra-putrinya di sekolah ini. Selain itu harapan penuh orang tua dengan proses pembentukan karakter di madrasah mampu memperbaiki perilaku dan akhlak putra putri mereka.
Pendidikan karakter religius yang dikembangkan di SD Negeri 1 Kedungsarimulyo, Welahan, Jepara mengimplementasikan karakter religius ke dalam tiga indikator. Indikator pertama ketagwaan, ke dua kebersihan, ke tiga keikhlasan. Tiga karakter ini merupakan sikap kepatuhan seorang hamba kepada sang Pencipta.
Pembiasaan nilai ketaqwaan di SD Negeri 1 Kedungsarimulyo ini tercermin dari pembiasaan doa bersama dan membaca asmaul husna sebelum pembelajaran dimulai. Sedangkan dalam nilai kebersihan siswa dibiasakan untuk melakukan sedekah sampah. Yang mana sampah-sampah yang terkumpul dibeli oleh Bank Sampah Karya Asri di bawah naungan BKM Karya Maju yang menjadi rekanan dari SDN 1 Kedungsarimulyo.
Hasil penjualan sampah tadi ditabung sebagai kas kelas. Penanaman karakter nilai keikhlasan dengan cara pembiasaan Jumat Sedekah, yang mana siswa secara sukarela menyisihkan uang sakunya untuk sedekah jariyah. Uang yang terkumpul dari sedekah siswa tadi disalurkan untuk pembangunan masjid yang ada di desa Kedungsarimulyo.
Dengan adanya penanaman karakter religius melalui pembiasaan Jumat Sedekah dan Sedekah sampah di SD Negeri 1 Kedungsarimulyo Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara diharapkan siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun dalam masyarakat.
Sebagai akhir dari tulisan ini penulis tuliskan untuk memotivasi kepada sekolah-sekolah lain agar semangat untuk membentuk karakter yang baik bagi peserta didik.
Ada sebuah pepatah China Kuno yang menurut penulis relevan untuk menjadi pengingat kita, “jika Anda berencana untuk satu tahun, taburlah padi, jika Anda berencana untuk satu decade tanamlah pohon, jika Anda berencana untuk seumur hidup, didiklah manusia
Penulis adalah guru di SDN 1 Kedungsarimulyo,Welahan, Jepara