blank
Pembeli dapat memilih sendiri besaran ukuran ikan Nila yang dijajakan penjualnya. Per dua kilogram, rata-rata berisi 7 ekor.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Di Wonogiri, harga ikan Nila (Oreochromis niloticus), Jumat (31/12), melonjak jadi Rp 33 ribu-Rp 35 ribu/Kg. Pada hal, sebelumnya harganya hanya Rp 30 ribu per Kilogramnya.

Kenaikan harga ikan Nila ini, berkaitan erat dengan banyaknya warga yang membeli untuk barbeque atau acara bakar-bakaran menyambut datangnya Tahun Baru 2022.

Ny Waginem, penjual ikan di dekat Jembatan Jenggrik, utara Bendungan Induk (Main Dam) Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, menyatakan, di hari-hari biasa harganya Rp 30 ribu/Kg.

Untuk menyambut malam tahun baru, harganya naik jadi Rp 35 ribu/Kg. Harga jual naik, karena dari pihak nelayan dan bakul pengepul juga dinaikkan.

”Tapi bagi pelanggan harganya Rp 33 ribu per kilogramnya,” tutur Ny Waginem yang pada hari Jumat (31/12) memiliki stok ikan Nila sebanyak 4 kuintal. Kalau nanti kurang, tambah Ny Waginem, pesan agar dikirim lagi.

Penjualan komoditas ikan Nila laris sejak Jumat pagi (31/12). Para pembeli datang silih berganti. Untuk menyikapi keramaian pembeli, Ny Waginem mendatangkan tenaga bantuan 3 orang. Di hari biasa, dia berjualan selalu sendirian.

Tempat Strategis

Tambahan tenaga, untuk membantu pelayanan penjualan. Para pembeli, minta agar dibersihkan sisiknya, dan juga dikeluarkan isi perutnya, serta diiris-iris pisau di bagian tubuhnya.

blank
Ramainya penjualan Nila, membuat penjual ikan Ny Waginem (kiri) di Jenggrik (utara Bendung Induk Waduk Gajahmungkur, Wonogiri), mendatangkan tiga orang tenaga bantuan.

Penjualan Nila banyak dijumpai di sejumlah tempat strategis. Mereka menjajakan Nila di kios dan warung serta di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) maupun di Teluk Cakaran-pusat budidaya ikan karamba apung.

Ny Bambang, membeli Nila sebanyak 40 Kg untuk acara barbeque di dua tempat. Lain halnya dengan Wawan Ardiansyah. Atlet pelari 10 K dari klub Gunung Seribu Wonogiri, Jumat (31/12), membeli Nila 10 Kg. ”Untuk acara bakar-bakaran nanti menyambut malam tahun baru,” tuturnya.

Acara barbeque ternyata tidak hanya membakar ikan Nila. ”Di sini bakar ayam dan RT sebelah bakar sate dengan menyembelih kambing,” tutur Kembo warga Kampung Salak, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.

Ramainya acara barbeque di Wonogiri, karena dampak adanya larangan merayakan penyambutan malam tahyun baru secara massal di area publik.

Pemkab Wonogiri, menutup alun-alun Giri Krida Bakti. Pada hal di tempat ini, dulu selalu ramai menjadi pusat keramaian warga yang menyambut malam tahun baru.

Bambang Pur