blank
DIALOG - Walkot Tegal Dedy Yon Supriono (kiri) mengenakan seragam SD berdialog dengan anak-anak yang sedang menunggui giliran divaksin Covid-19. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono mengenakan pakaian Sekolah Dasar (SD) celana merelah, berbaju putih lengkap dengan dasi dan topi merah.

Mengenakan seragam SD dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Tegal untuk siswa Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (TK-SD) yang berusia 6-11 tahun di Alun-alun Kota Tegal, Senin (20/12/2021).

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sengaja mengenakan seragam SD bersama Sekda Johardi, Direktur RSUD Kardinah drg. Agus Dwi, Kepala Dinas Kesehatan dr. Sri Prima Indraswari, Kepala Disdikbud Ismail Fahmi, dan pejabat lainnya untuk menghibur anak-anak SD melaksanakan vaksin Covid-19.

“Kemarin kita spontanitas untuk hari ini. Memakai seragam SD tujuannya agar anak-anak yang vaksin terhibur tidak tegang dan tidak panik,” kata Dedy Yon.

Dedy Yon mengatakan, pihaknya sengaja menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 dengan situasi yang ramah anak. Salah satunya vaksinasi massal di Alun-akun dengan nuansa taman kota. “Kita juga hadirkan pelawak dan badut. Alun-alun dengan air mancurnya juga sehingga harapannya anak-anak datang untuk divaksin ke Alun-alun tidak tegang,” kata Dedy.

Dedy menargetkan, vaksinasi anak usia 6-11 tahun selesai dilaksanakan paling lambat Januari 2022 mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan dr Sri Prima Indraswari mengatakan, cakupan vaksinasi anak 6-11 tahun sudah mencapai 13,09 persen dari sasaran 25.415 anak TK dan SD. “Targetnya tentu 100 persen. Kalau target harian kira-kira 1.500 anak meski rata-rata hariannya tercapai sekitar 800 anak,” kata Prima.

Prima menyebut, sejauh ini belum ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sejak penyelenggaraan vaksinasi anak perdana 15 Desember lalu.

Disampaikan Prima, pada pelaksanaan dosis pertama vaksinasi anak usia 6-11 tahun belum bisa dilaksanakan semuanya karena beberapa anak baru saja mengikuti imunisasi lain di program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). “Yang kemarin ikut BIAS tidak bisa langsung divaksin Covid-19, jadi menunggu waktu interval 28 hari sebelum divaksin Covid-19,” kata Prima.

Prima menambahkan, setelah vaksinasi anak TK-SD selesai pihaknya juga akan menyasar vaksinasi bagi anak yang belum sekolah namun sudah berusia 6 tahun. “Yang belum sekolah kita tetap ada datanya dari Disdukcapil nanti kita akan sweeping,” ungkap Prima.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal M Ismail Fahmi menyampaikan bahwa vaksinasi diantaranya mencegah sakit berat dan mendukung pembelajaran tatap muka.

“Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah sakit berat bagi anak yang terinfeksi, mencegah penularan pada anggota keluarga, saudaranya yang belum sempat divaksin atau yang mempunyai resiko terinfeksi , mendukung pembelajaran tatap muka dan meminimalisasi penularan di sekolah atau satuan pendidikan dan mempercepat tercapainya herd immunity,” ucap Fahmi.

Nino Moebi