blank
Atikoh Ganjar Pranowo (Ketua TP PKK Provinsi Jateng). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo, meluncurkan Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana (Gagah Bencana).

Peluncuran dilakukan secara virtual, yang diikuti pengurus TP PKK Provinsi, Kabupaten/ Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan se-Jateng, Kamis (9/12/2021).

Atikoh menyampaikan, Gagah Bencana merupakan gerakan PKK dari tingkat pusat hingga desa/ kelurahan, untuk membentuk individu keluarga dan masyarakat, agar mampu menolong diri sendiri.

BACA JUGA: Kasad Jenderal Dudung: Komandan Satuan Harus Perhatikan Kebutuhan dan Kesulitan Prajuritnya

Disebutkannya, Gagah Bencana harus berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya, yang tanggap dan tangguh terhadap berbagai bentuk bencana.

”Bencana yang dimaksud tidak selalu bencana alam, tetapi bencana sosial, bencana kesehatan seperti pandemi covid-19, dan bencana lainnya. Melalui Gagah Bencana, maka setiap keluarga sebagai kelompok terkecil, hingga keluarga dalam komunitas, diharapkan memiliki mekanisme pencegahan terjadinya bencana,” kata Atikoh.

Menurut dia, keluarga memiliki kewaspadaan atau early warning system, terhadap risiko bencana yang akan dialami. Keluarga juga harus tanggap serta tangguh dalam menghadapi bencana yang terjadi.

BACA JUGA: Jelang Nataru, Polda Jateng Siapkan Pos Pengamanan di Kawasan Wisata

Sebagai implementasi Gerakan Gagah Bencana, Atikoh berharap, setiap kabupaten/kota membentuk pilot project Gagah Bencana, dengan salah satu indikatornya antara lain, Gagah Bencana peduli stunting, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), peduli kesehatan ibu dan anak (KIA), siaga kebakaran lingkungan, bencana alam, peduli lingkungan.

Ada pula pilot project Gagah Bencana menuju keluarga sehat berkualitas, keuangan sehat, atau mewujudkan keluarga sehat pasangan usia subur.

”Setiap daerah dapat memiliki lebih dari dua isu yang ditangani, yang saling berkaitan. Seperti isu peduli stunting yang diintegrasikan dengan isu PHBS, keluarga berkualitas, menuju keuangan sehat, dan lain-lain,” jelas Atikoh.

BACA JUGA: Inovasi The Rekon Antarkan PPKH Kabupaten Jepara Terbaik di Jateng

Ditambahkan dia, dalam pelaksanaannya, Gerakan Gagah Bencana tidak hanya dilakukan Tim Penggerak PKK, tetapi dilaksanakan secara bersama-sama, dengan melibatkan Perguruan Tinggi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Organisasi Masyarakat, dan media.

Atikoh menyebutkan, meski kegiatan ini baru untuk yang pertama kalinya, namun respons kabupaten/kota cukup bagus. Dari 35 kabupaten/kota, tercatat ada 29 desa/kelurahan dari 21 kabupaten/kota yang mengusulkan rencana aksinya.

Sebagian besar memilih indikator stunting. Ada pula yang memilih bencana alam (dua desa), PHBS (satu desa), dan peduli lingkungan (dua desa).

BACA JUGA: Susi Ermawati Raih Medali Emas Lomba Gurulympic 2021 se Jawa Tengah

Program Gagah Bencana itu akan dilaksanakan di seluruh wilayah yang sudah mengusulkan menjadi pilot project, dari 2021 sampai 2024. Dan diharapkan setiap semester melaporkan capaiannya.

Dia mengharapkan, bantuan dari mitra kerja dalam mendukung program ini, terutama dari lintas sektor terkait, baik pemerintah maupun nonpemerintah.

”Pelaksanaan Gerakan Gagah Bencana ini diharapkan juga dapat mempercepat upaya penanganan dan pemulihan akibat pandemi covid-19,” tandas Atikoh.

Riyan