WONOGIRI (SUARABARU.ID) – ”Di sini jumlah wartawan ada 20. Kecuali itu, ada juga wartawan ‘Tempo’. Artinya, tempo-tempo ada tempo-tempo tidak,” jelas Kabag Umum DPRD Bangkalan Madura, Taufik.
Penjelasannya ini, diberikan saat menerima kunjungan studi banding DPRD Kabupaten Wonogiri. Taufik yang pernah sepuluh tahun menjadi wartawan Jawa Pos Radar Bangkalan, menyatakan, hubungan DPRD dengan wartawan cukup baik.
Bila ada masalah, tambah Taufik, dilakukan pendekatan personal. Pihak DPRD mengundang wartawan, untuk memberikan penjelasan secara komprehensif, demi menghindari miskomunikasi.
Memberikan keterangan didampingi stafnya, M Arief Muhamad, Taufik, memuji hubungan DPRD Wonogiri yang harmonis dengan awak media.
”Mestinya kami yang studi banding ke Wonogiri. Belajar bagaimana DPRD dapat mengajak para wartawan saat melakukan kunjungan kerja,” ujar Taufik.
Awak Media
DPRD Kabupaten Wonogiri bersama awak media, sejak Senin (29/11) sampai Kamis (2/12), melakukan serangkaian kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Bangkalan Madura, ke DPRD Kota Pasuruan dan ke DPRD Kota Mojokerto.
Rombongan DPRD Wonogiri dipimpin Wakil Ketua Sugeng Achmady bersama Wakil Ketua Krisyanto dan Siti Hardiyani. Ikut serta Anggota DPRD Hamid Kurniawan, Dani Mursito, Ari Sumantri, Supriyanto dan Irwan Hadi Purnomo.
Ikut pula dalam rombongan, Sekretaris DPRD Wonogiri, Gatot Siswoyo, dan Kabag Persidangan, Sunardi, bersama sejumlah staf Sekretariat Dewan.
Awak media yang ikut terdiri atas wartawan Suara Baru, Suara Merdeka, Solopos, Jawa Pos, Radar Solo, Joglosemar, KR, Timlonet, Wawasan, wartawan TA-TV dan reporter Radio Giri Swara RSPD Wonogiri.
Wakil Ketua DPRD Wonogiri, Sugeng Achmady, menyatakan, tujuan studi banding untuk mencari referensi tentang kemitraan DPRD dengan wartawan.
Seribu Bedil
Betapa penting peranan pers dalam kehidupan, itu pernah diungkapkan oleh Presiden Amerika Thomas Jefferson (13 April 1743 – 4 Juli 1825).
Presiden ketiga negara adi kuasa yang tokoh pencetus deklarasi kemerdekaan Negeri Paman Sam dan Bapak Pendiri Amerika Serikat ini, menyatakan, pers adalah instrumen penting dalam pencerahan dan meningkatkan harkat manusia sebagai makhluk rasional, bermoral dan sosial.
Lain halnya dengan Pemimpin militer legendaris Kaisar Napoleon Bonaparte (15 Agustus 1769-5 Mei 1821), yang menempatkan peran pers dalam kampanye dan strategi untuk memenangkan perangnya.
Sebab Napoleon memahami, gaung pemberitaan media massa melebihi ledakkan seribu bedil. Dampak publikasi pers dapat menyebar luas ke seluruh antero jagat.
Berangkat dari pemahaman tersebut, DPRD Kabupaten Wonogiri merasa perlu untuk mencari ilmu melalui studi banding, agar tidak merasa seperti katak dalam tempurung.
Yakni mencari referensi tentang bagaimana format yang ideal dalam membangun kemitraan lembaga legislatif dengan pers. Karena melalui pemberitaan di media massa, kiprah DPRD dapat terekspos secara luas ke masyarakat.
Bambang Pur