TEGAL (SUARABARU.ID) – Kebijakan Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Perhubungan Kota Tegal dengan menutup menggunakan portal akses jalan masuk ke kompleks Alun-alun bahkan fasilitas trotoar dipatok telah dibongkar paksa oleh warga.
Pemadaman PJU dan penutupan jalan menuju Alun-alun diprotes oleh warga sekitar. Penutupan tersebut tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan bahkan dasar dari menutupan dari Peraturan Wali Kota (Perwal) yang masih dibahas oleh Bagian Hukum Pemerintah Kota Tegal.
Kepala Dinas PUPR Kota Tegal, Ir Sugianto menyampaiakan, dalam rangka Natal dan Tahun Baru (Nataru) seluruh PJU di Kota Tegal padam mulai 1 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022. Sugianto berjanji, pemadaman lampu Jalan Pancasila mulai nanti malam akan segera dinyalakan.
Plt Dinas Perhubungan Kota Tegal, Abdul Kadir menyampaikan, penutupan menggunakan portal mengurangi kerumunan di sekitar Alun-alun pada masa pandemi ini.
Abdul Kadir mengaku dasar penutupan jalan menggunakan portal masih menunggu Peraturan Wali Kota yang sedang dipersiapkan oleh Bagian Hukum Pemerintah Kota Tegal. “Perwal penutupan jalan alun-alun sedang dibuat oleh Bagian Hukum Pemkot Tegal,” kata Abdul Kadir.
Salahsatu warga, Melani (36) menyampaikan, penutupan jalan menyusahkan warga yang tinggal di dalam wilayah Alun-alun dan sekitarnya. Penghuni sekitar alun-alun bukan hanya orang dewasa, tapi ada bayi, anak-anak, bahkan lansia.
“Akibat ada portal dan digembok, sudah memakan korban, seorang mantan Ketua RT 02 RW 03 Kelurahan Mangkukusuman, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, Hendra (50) saat sakit sekarat, keluarga sudah memanggil ambulans. Tapi ambulans nggak bisa masuk, cuma bisa berhenti di depan portal. Akhire beliau meninggal di rumah pada 3 September 2021 lalu,” ungkap Melani.
Bahkan kata Melani, saat meninggal pun jenazahnya harus digeledek di sepanjang trotoar, sebelum akhirnya dibawa ambulans. “Alangkah baiknya jika dalam pembangunan kota, kepentingan masyarakat sekitar ikut dipertimbangkan dengan lebih layak, selayaknya manusia yang berakal dan berbudi luhur,” pinta Melani.
Koordinator warga Anis Yuslam Dahda yang juga pemilik toko Mashur mengatakan, akibat pandemi selama dua tahun pemasukan merosot hingga 70 persen. Saat ini ditambah jalan mau masuk ke Alun-alun ditutup menjadi semakin terpuruk.
Anis memaklumi apabila penutupan jalan ke Alun-alun dilakukan untuk seminggu sekali, Sabtu dan minggu masih masih ditoleransi. “Dalam tiga hari mendatang portal masih ditutup, warga bersama pedagang sekita alun-alun akan melakukan gugatan,” ujar Anis.
Sebelumnya Sabtu petang (27/11/2021) viral video warga sekitar alun-alun Kota Tegal rame-rame membongkar patok yang terpasang di trotoar akses masuk alun-alun. Warga merasa kesal, jalan sudah ditutup menggunakan portal terkunci tiap hari mulai pukul 17.30 hingga pagi pukul 06.00 WIB, ditambah trotoar untuk pejalan kaki juga ikut dipasang patok.
Nino Moebi