blank
BPBD Kabupaten Temanggung meminta masyarakat waspada akan terjadinya bencana tanah longsor, seiring dengan tingginya intensitas hujan belakangan ini. Foto: dok/ist

TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Dalam beberapa minggu terakhir ini, wilayah Kabupaten Temanggung terus diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Menyikapi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, meminta kepada warga, khususnya di daerah rawan bencana, untuk lebih waspada terhadap potensi terjadinya banjir dan longsor.

BPBD Kabupaten Temanggung mencatat, dalam waktu tiga hari, Sabtu-Senin (13-15/11/2021), terjadi tiga kejadian angin ribut, yang menimbulkan kerusakan bangunan di Desa Kedu (Kedu), Malebo (Kandangan), Desa Pasuruhan (Bulu) dan Desa Krempong (Gemawang).

Kemudian terjadi satu kali banjir di lingkungan Pacarsari, Kelurahan Temanggung dan satu kali longsor di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung.

BACA JUGA: Sumarsono Kembali ke Tamansari, Anggota DPRD Jepara Genap 50

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana yang terjadi beberapa hari terakhir ini. Namun ada beberapa warga yang rumahnya rusak parah. Total kerugian keseluruhan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

”Saya meminta agar warga bisa lebih waspada dan hati-hati, akan potensi-potensi bencana yang terjadi akibat curah hujan ini. Seperti tanah longsor, banjir dan juga angin kencang. Bila terjadi bencana, segera hubungi BPBD atau SAR Temanggung,” kata Toifur dalam keterangannya di Temanggung, Kamis (18/11/2021).

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG, pekan ini Kabupaten Temanggung masih diselimuti hujan dengan intensitas tinggi. Merespon hal itu, Toifur mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, serta menjalin komunikasi dengan Pemerintah Desa, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.

Riyan