WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Apresiasi dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada 95 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah melakukan graduasi atau secara sukarela mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
PKM PKH yang telah melakukan graduasi karena perekonomian keluarga sudah membaik dan menganggap masih banyak keluarga yang lebih membutuhkannya. Mereka terentaskan ekonominya karena adanya program PKH yang digulirkan Kementerian Sosial RI.
Demikian disampaikan Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat pada acara penyaluran bansos Jaring Pengaman Sosial (JPS) Kabupaten Wonosobo dan penyerahan piagam penghargaan KPM Graduasi PKH Kecamatan Mojotengah Wonosobo di GOR Desa Bumirejo Mojotengah.
Bupati Afif Nurhidayat juga menyampaikan bahwa Pemkab Wonosobo semakin serius dalam melaksanakan upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. Apalagi saat ini saat ini tingkat kemiskinan di Wonosobo masih tinggi
“Sebagai informasi, jumlah penerima bantuan JPSo se-Kabupaten Wonosobo, adalah sebanyak 13.800 KPManfaat. Masing-masing menerima bantuan sebesar Rp 200.000 yang dianggarkan dari APBD, dan disalurkan melalui Bank Wonosobo,” jelasnya.
Afif yang juga didampingi Wakil Bupati M Albar, Sekretaris Komisi D DPRD Mugi Sugeng Wonosobo dan beberapa Kepala OPD menambakan bahwa disisi lain PKH di Wonosobo sejak tahun 2015 hingga 2021, memiliki 40.362 KPM yang tersebar di 15 kecamatan.
Guna membantu percepatan penanggulangan kemiskinan, PKH Wonosobo terus melakukan upaya, melalui pendamping sosial PKH di masing-masing kecamatan dan desa kepada KPM secara mental, pendampingan pemanfaatan bantuan, pendampingan akses layanan kesehatan dan pendidikan, dan pembentukan KUB bagi KPM PKH.
“Ini juga menjadi upaya pendampingan yang dilakukan dengan tujuan para KPM dapat berangsur menjadi mandiri, sejahtera,
dan terentas dari kemiskinan. Mereka manjadi keluarga yang berdaya secara ekonomi,” kata dia.
Hindari Jamila
Jadi para KPM tidak hanya menerima bantuan, imbuh Afif, namun juga didampingi untuk mengembangkan kemandirian, sehingga setelah graduasi akan mampu bertahan menjadi keluarga yang lebih sejahtera.
KPM Mandiri Sejahtera yang telah graduasi di Wonosobo selama tahun 2021 adalah sebanyak 713 keluarga. Sedang untuk wilayah Kecamatan Mojotengah sebanyak 95 keluarga KPM.
“Melihat perkembangan ini, saya optimis bahwa KPM PKH di Wonosobo, akan mampu mencapai kemandirian dan kesejahteraannya masing-masing, seiring dengan kemampuan bertahan secara sosial ekonomi yang semakin kuat pula,” paparnya.
KPManfaat graduasi akan disinergikan untuk mendapatkan stimulan program dari organisasi perangkat daerah lain di Wonosobo. Sehingga diharapkan para KPM yang telah graduasi dapat mempertahankan kemandirian dan kesejahteraannya,” tandas Afif.
Kepala Dinas Sosial PMD Wonosobo, Harti menambahkan anggaran yang digunakan untuk Bansos JPS yang bersumber dari APBD Wonosobo tahun 2021 sebesar Rp 5 miluar yang disalurkan kepada 13.800 KPM yang benar- benar membutuhkan.
Terkait 95 keluarga di wilayah Mojotengah yang telah graduasi, Harti mengungkapkan mereka harus terus dikawal dan menjadi sasaran program dari OPD terkait, dengan pelatihan pelatihan ataupun dengan modal usaha.
Para keluarga penerima manfaat PKH yang telah graduasi untuk terus didampingi, dikawal dan menjadi sasaran program dari OPD terkait. Agar kemandirian secara ekonomi mereka bisa terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Pendampingan dengan pelatihan pelatihan sangat diperlukan bagi para KPM PKH yang telah graduasi, agar harapannya mereka tidak miskin lagi atau istilahnya Jamila (jadi miskin lagi),” pungkas Harti.
Muharno Zarka