blank
Rombongan LKKS Surakarta berfoto bersama pengurus LKS PA Riyaadlul Jannah, di ruang penyambutan. Foto: humaini

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dari sekadar kumpul-kumpul berujung menghasilkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi umat. Itulah yang dilakukan ibu-ibu pengantar anak TK dan SD H Isriati I, di Masjid Baiturrahman, Semarang, 17 tahun yang lalu.

Semula hanya saling mencari teman ngobrol, akhirnya secara alami terbentuk beberapa kelompok. Salah satunya kelompok ibu-ibu yang ingin belajar mengaji.

Dari mulai mengenal beberapa huruf arab, mereka mulai menjalin komunikasi sekaligus mengisi waktu luang sambil menunggu anak sekolah, dengan mengaji.

BACA JUGA: Fokus Tangani Problem Perkotaan, Hendi Lantik Ikatan Pekerja Sosial Kota Semarang

Dalam perkembangannya kemudian, muncul keinginan untuk menyantuni anak-anak yatim, dan memberikan bantuan bagi kaum duafa.

Dari komunitas pengajian inilah akhirnya berkembang, lalu mendirikan panti asuhan dan bimbingan mualaf yang diberi nama Riyaadlul Jannah.

”Kami mengasuh mereka seperti anak-anak sendiri. Semua yang terbaik kami berikan untuk mereka,” ungkap Hj Trusti Toto Sugiyono, selaku Ketua Pengurus PA dan Rumah Tahfidz (Penghafal Alquran) Riyaadlul Jannah, saat menerima rombongan Lembaga Koordinator Kesejahteraan Sosial (LKKS) Surakarta, Selasa (26/10/2021), di Gang Jaten I, Jalan Wolter Monginsidi, Semarang.

BACA JUGA: Tertarik Inovasi Telur Asin, Taj Yasin Usul Menu Nila Saus Telur Asin

Panti Asuhan putra putri itu itu kini megah berdiri dengan dua lantai, bercat putih dan hijau. Untuk pengadaan tanahnya merupakan bantuan H Ismail, mantan Gubernur Jateng.

Dipaparkan juga, dalam setahun kepengurusannya, terbentuk panitia pembangunan panti asuhan. Pada akhir Juli 2005, gedung asrama PA Tahap I dapat dikatakan selesai.

Alhamdulillah, pada tahap kedua ada donatur yang tergerak untuk melakukan kerja sama membangun masjid, dengan biaya 60 persen dari total biaya yang dibutuhkan. Dari program pengurus, siapa saja yang bekerja sama membangun ruang, atau membiayai minimal 60 persen dari biaya pembangunan, maka nama donatur itu akan dijadikan nama ruangan itu,” tandas Trusti.

BACA JUGA: BKOW Jateng Konsisten Turunkan Kemiskinan di Jateng Lewat Destara

Sementara itu, Sigit Djoko Purwadi, selaku Ketua LKKS Kota Semarang menyatakan, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Riyaaadlul Jannah, sudah diakreditasi dengan nilai A atau sangat baik.

”Mereka sudah mengikuti Bintek Akreditasi yang pertama diselenggarakan oleh Dinsos Semarang, dan divisitasi oleh asesor dari Kemensos.

Sedangkan Ketua pengurus LKKS Kota Surakarta, Mardianto menambahkan, kunjungannya ini untuk meningkatkan kerja melihat keberhasilan Riyaadlul Jannah menjadi tempat belajar banyak LKS di Jateng.

”Kami puas melihat semua sarana dan prasarana. Ada usaha BMT, toko, perpustakaan, kamar khusus untuk anak yang sakit, gazebo untuk belajar dan lainnya,” kata Siti Khotimah, dari Dinsos Solo yang menyertai rombongan.

Humaini