blank
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, mencoba aplikasi Laut Nusantara saat peringatan HUT ke-22 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia yang dilaksanakan di Desa Pulau Buku Limau, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur, belum lama ini. (doc/ist)

JAKARTA (SUARABARU.ID) – PT XL Axiata Tbk bertekad untuk terus mengembangkan aplikasi Laut Nusantara untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat digitalisasi sektor perikanan tangkap.

Dengan aplikasi tersebut, XL Axiata sekaligus berharap bisa membantu peningkatan dan pemerataan literasi digital di kalangan nelayan kecil yang pada akhirnya akan bisa membantu memacu produktivitas mereka.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan, program aplikasi Laut Nusantara ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam jangka panjang, yang antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan.

“Saya sangat mengapresiasi upaya XL Axiata dan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) yang telah membangun aplikasi Laut Nusantara yang terbukti memudahkan nelayan kecil menangkap ikan di laut. Saya berharap aplikasi ini bisa terus dikembangkan sehingga nilai manfaatnya maksimal lagi,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (27/10/2021).

Lebih lanjut menurut Wahyu, saat ini kementerian yang dipimpinnya tengah menyiapkan roadmap pengelolaan sektor kelautan dan perikanan Indonesia dalam jangka waktu panjang hingga 2045.

Roadmap ini bentuk komitmen pemerintah Indonesia melalui KKP dalam menerapkan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk pembangunan ekonomi nasional.

Implementasi ekonomi biru merupakan kewajiban semua pihak mulai dari pemerintah pusat, daerah serta masyarakat kelautan dan perikanan. Untuk itu menurutnya perlu komitmen bersama dalam menghadirkan laut Indonesia yang sehat untuk pembangunan ekonomi nasional.

“Kami berterimakasih atas peran XL Axiata yang selama ini telah aktif membantu nelayan tradisional dalam menangkap ikan melalui aplikasi Laut Nusantara. Kita harapkan digitalisasi di sektor perikanan tangkap terus diperkuat agar nelayan bisa sejahtera dan laut sehat,” kata Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, Marwan O Baasir, mengatakan, saat ini pengguna aktif aplikasi Laut Nusantara ada sekitar 55 ribu, mayoritas merupakan masyarakat nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Bersama (BROL) serta instansi lainnya seperti BAKAMLA dan sejumlah pemerintah daerah, kami juga terus melaksanakan sosialisasi kepada lebih dari 5.000 nelayan di 29 kota/kabupaten di berbagai provinsi tentang penggunaan aplikasi ini. Tujuan utama kami adalah berharap nelayan Indonesia mampu meningkatkan kualitas hidup mereka melalui penggunaan teknologi digital,” katanya.

Menurut Marwan, implementasi aplikasi Laut Nusantara secara luas ke berbagai daerah merupakan bagian dari komitmen XL Axiata dalam upaya memberikan edukasi dan peningkatan literasi digital di kalangan nelayan kecil.

Program ini juga searah dengan upaya perluasan jaringan 4G ke berbagai pelosok Nusantara, termasuk ke area-area 3T (tertinggal, terdepan, terluar), di mana sebagian di antaranya ada di wilayah pesisir.

Selain terus memperluas jaringan, XL Axiata berusaha untuk ikut mendorong peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat yang masih awam dengan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas mereka.

“Pengembangan aplikasi Laut Nusantara saat ini sudah sampai pada memperkaya fitur-fitur yang bisa mendeteksi lokasi keberadaan jenis-jenis ikan dengan nilai ekonomi tinggi. Seperti Lemuru Bali, Tuna Mata Besar, Cakalang, Tuna Sirip Kuning, Tuna Sirip Biru, dan Albacore,” katanya.

Hery Priyono