JEPARA (SUARABARU.ID) – Tidak ingin seni budaya kehilangan pewarisnya, maka Muhammad Heru Susilo, S.Sn, guru dan sekaligus dalang muda Jepara mendirikan Sangar Prabakusuma. Suami Siti Fatimah ini juga guru di MI Negeri 1 Jepara
Sanggar yang berada di rumah Heru di Desa Cepogo. RT 1. RW 1. Kec. Kembang Kab.Jepara ini, berdiri pada tanggal 18 Maret 2021. Sanggar ini didirikan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada seni budaya tradisional.
“Syukur jika nantinya dapat mencetak dalang-dalang cilik yang dapat tampil dan diterima oleh masyarakat serta bersedia menjadi pewaris budaya Jawa. Sebab di Jepara belum ada sanggar pedalangan yang khusus untuk anak-anak. ,” ujar Heru Susilo yang dari buah pernikahan dengan Siti Fatimah telah dikaruniai seorang anak bernama Ayodya Renganis Safia
Ia menaruh perhatian khusus kepada kaderisasi seni tradisi, baik seni pedalangan, kerawitan maupun waranggono agar diwaktu-waktu yang akan datang pelestarian budaya, khususnya wayang kulit tetap dapat dilakukan. Karena itu latihan rutin di dilaksanakan pada hari Jumat dan Minggu.
Menurut Heru Susilo, untuk evaluasi anak-anak maka dilakukan wayangan rutin setiap dua bulan sekali. Disamping itu bulan Oktober ini fokus ikutserta lomba dalang Eks Karisidenan Pati yang akan diselenggarakan tanggal 21-24 Oktober di Pati serta lomba dalang Kab. Jepara 6 November 2021
Muhammad Heru Susilo, S.Sn aktif dibidang kesenian khususnya seni pedalangan sejak tahun 2007. Selepas SLTP di Jepara, ia sekolah di SMK N 8 Surakarta/ SMKI jurusan Pedalangan dan kemudian melanjut kuliaah di Institut Seni Indonesia Surakarta dan lulus tahun 2015.
Seteah kembali ke kota keahirannya, Heru Susilo aktif mengikuti misi kesenian baik yang diadakan di Jepara maupun luar Jepara. Sampai saat ini Heru Susilo aktf di Pepadi ( Persatuan Pedalangan Indonesia). Kab. Jepara, dan pengurus Dewan Kesenian Daerah Jepara seksi Kesenian Tradisional.
Disamping itu ia juga menjadi pelatih karawitan di Sanggar Yogalaras Cepogo dan di Pure Plajan, Kecamatan Pakis Aji serta pelatih sekoah waranggana yang di selenggarakan oleh Yayasan Margalangit. Karena itu saat pentas dalang cilik, pengrawitnya berkolaborasi dengan Sanggar Yogalaras.
Hadepe