SEMARANG (SUARABARU.ID) – Habib Muhammad Luthfi bin Yahya mengajak para ulama (Tokoh Agama) dan Umaro (pejabat pemerintah) untuk selalu memberikan edukasi kepada masyarakat terkait covid-19 dan pencegahannya.
Sehingga diharapkan masyarakat tidak mengalami ketakutan (phobia) dengan pandemi covid-19. Oleh sebab itu, para Ulama dan Umara diminta memberikan edukasi pemahaman tentang covid-19 dan penegakan prokes pada warga masyarakat di wilayah masing-masing.
Agar nantinya tercipta kesadaran bersama guna menghadapi pandemi Covid-19 dalam menciptakan ketahanan Nasional yang Tangguh.
“Insyaalah jika tokoh agama yang berbicara, masyarakat akan lebih taat,” terang Habib Luthfi, saat sebagai pembicara dalam silaturahim ulama dan umara yang digelar oleh Kodam IV/Diponegoro di Balai Diponegoro, Jl. Perintis Kemerdekaan, Watugong, Semarang, Rabu (06/10/2021).
Sinergitas dan Gotong Royong
Silaturahim yang juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) se Jawa Tengah ini mengambil tema “Membangun Kesadaran Bersama Guna Menghadapi Pandemi Covid-19 Dalam Rangka Menciptakan Ketahanan Nasional Yang Tangguh”, bertujuan untuk bersinergi dalam penyatuan visi dan misi penanganan Covid-19 di wilayah Jateng.
“Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia khususnya Jateng, sesuai dengan tema HUT ke-76 TNI bahwa “Bersatu, Berjuang, Kita Pasti Menang”, sinergitas dan gotong royong menjadi faktor utama dalam menekan angka penyebarannya,” ungkap Mayjen TNI Rudianto, Pangdam IV/Diponegoro.
Berkat sinergitas dan gotong royong, imbuhnya, Indonesia dapat menurunkan angka Covid-19 dan dapat mengatasinya dengan baik. Termasuk membangun kesadaran ditiap diri masing-masing juga menjadi hal yang utama. Sebab tanpa itu semua, penanganan Covid-19 akan menjadi sulit.
Drs. Imam maskur, M.Si., kepala Biro Kesra Jateng, mewakili Gubernur Jateng H. Ganjar Pranowo, mengucapkan Dirgahayu TNI ke-76 semoga semakin maju, solid dan jaya, kiprah TNI dalam menjaga kedaulatan negara maupun masyarakat juga sudah tidak diragukan lagi, termasuk menjaga ancaman dari luar maupun dalam negeri.
Sementara Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, bahwa sinergitas TNI dengan Polri serta masyarakat tidak dapat ditawar lagi, karena pada hakekatnya TNI merupakan alat negara dalam berdirinya NKRI.
Selain itu, sinergitas TNI-Polri, Pemda serta masyarakat di Jateng sudah teruji dalam menghadapi pandemi covid-19. Bentuk kerja keras Forkompinda dan masyarakat di Jateng, terlihat saat menangani krisis membludaknya warga yang tertular covid-19 di Kudus.
“Berkat kerja keras Forkompinda Jateng dan Pemda setempat, model penanganan covid-19 di Kudus dijadikan percontohan nasional,” papar Kapolda.
Dalam kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan dan pembacaan ikrar sebagai bentuk solidaritas dan sinergitas kepada seluruh yang hadir dalam kegiatan tersebut. Terdapat empat poin dalam ikrar tersebut.
Pertama, siap sedia memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat guna mencegah berkembangnya Covid-19. Kedua Siap mewujudkan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam rangka membiasakan perubahan perilaku baru.
Ketiga, Siap mendukung dan mensukseskan program vaksinasi menuju tercapainya kekebalan komunal masyarakat. Serta keempat, Sepakat bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 sebagai tugas bersama dalam rangka mengembalikan stabilitas nasional yang tangguh.
Absa