KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Ratusan calon wisatawan Candi Borobudur terpaksa membatalkan diri untuk berkunjung ke candi peninggalan Dinasti Syailendra, karena tidak memenuhi persyaratan.
Yakni, belum divaksinasi covid-19 dan juga membawa anak-anak berumur di bawah 12 tahun
“Banyak calon wisatawan belum cukup teredukasi, yakni belum memahami aturan tersebut dengan baik,” kata Pelaksana Tugas General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Jamaludin Mawardi.
Jamaludin mengatakan, sebenarnya pihaknya telah mempublikasikan informasi tentang syarat kunjungan wisata dengan berbagai cara dalam beragam media.
Pihaknya mencatat hampir setiap hari calon wisatawan yang “putar balik” rata-rata mencapai 100-160 orang. Karena, tidak bisa menunjukkan bukti telah divaksinasi covid-19. Selain itu, dari rombongan tersebut masih kedapatan membawa serta anak- anak berusia di bawah 12 tahun.
Menurutnya, meskipun masih banyak calon wisatawan yang membatalkan diri, namun jumlah kunjungan wisatawan tren-nya mengalami peningkatan sejak dibuka pertama kali ujicoba pembukaan kunjungan sejak 18 September lalu.
“Rata-rata pengunjung Candi Borobudur mencapai 300-400 orang per harinya. Sementara di akhir pekan dan hari Minggu sekitar 800-970 pengunjung,” imbuhnya.
Jamaludin menjelaskan, para pengunjung Candi Borobudur tersebut juga sudah hampir merata dari berbagai kota di Pulau Jawa, seperti dari Bandung, Bogor, Jakarta, Surabaya dan lainnya. Bahkan, ada juga yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.
Sedangkan, untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke candi peninggalan Dinasti Syailendra tersebut belum banyak, yakni kurang dari lima orang per harinya.
“Untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Candi Borobudur masih sedikit, yakni satu hingga dua orang saja, dan kemungkinan mereka merupakan ekspatriat yang tinggal di Magelang dan sekitarnya,” katanya.
Ia menambahkan, di masa ujicoba pembukaan wisata Taman Wisata Candi Borobudur, setiap harinya pihak pengelola taman wisata menutup kawasan tersebut selama satu jam,. Yakni, mulai pukul 11.30 hingga 12.30 WIB.
Jeda kunjungan wisatawan tersebut digunakan oleh pihak pengelola untuk membersihkan seluruh area taman wisata dan juga dipakai untuk sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Sementara itu, Lia salah satu wisatawan asal Bogor, Jawa Barat mengaku senang bisa berwisata di aera Taman Wisata Candi Borobudur, meskipun tidak bisa sampai di pelataran candi.
“Meskipun agak kecewa tidak bisa masuk ke pelataran candi, tetapi saya memakluminya,” katanya.
Seperti diketahui, hingg saat ini para pengunjungmasih belum bisa mencapai pelataran candi dan hanya bisa sampai di halaman candi saja. Karena,masih dalam kajian dari pihak Balai Konservasi Borobudur.
Yon