blank
Tim KKN Unisnu bersama Didik Prayitno

JEPARA (SUARABARU.ID) – Era pandemi Covid -19 banyak menimbulkan kesulitan pada berbagai bidang usaha. Namun tidak dmikian dengan usaha yang dikelola oleh Didik Prayitno yang merupakan pembuat peti mati.  Pesanan semakin banyak. Namun mengingat kondisi di pulau Jawa agak membaik akhir-akhir ini,  pesanan hanya datang dari kota-kota besar saja.

Melihat persoalan itu Tim KKN Unisnu kelompok 02 yang berada di desa Langon yang terdiri dari  Muhammad Khadafi Putra Abdi, Sari Utami, Rifqi Anang Ari S, Faizul Hafidzi Al Mubarok yang berasal dari prodi manajemen dan Dian Rahma Wijayanti yang berasal dari prodi akuntansi memilih bermitra dengan Didik Prayitno. Mereka didampingi oleh Zahrotun Nafisah, Lc., M.H.I yang berperan sebagai DPL.  Kelompok 02 ini berusaha kemudian  membantu mitra agar tetap bisa menjual peti mati dengan memperluas jangkauan pasarnya.

blank
Didik Prayitno dan tim KKN Unisnu Jepara

Dalam bisnis ini Didik yang mengandalkan pelanggan-pelanggan lama lewat koneksi pribadi dan sulit mencari pelanggan baru karena keterbatasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) oleh mitra.  Tim KKN Unisnu memberi jalan keluar dari permasalahan dengan menggunakan platform pengiklanan online.

“Kami tertarik pada produksi peti mati karena hal ini sangat dibutuhkan di era pandemi ini. Namun mitra kesulitan dalam memperluas jangkauan pasarnya” ujar Afi, Ketua KKN Unisnu desa Langon, jadi tim KKN Unisnu desa Langon memikirkan cara agar jangkauan pasar peti mati mitra.

Tim KKN Unisnu kemudian menggunakan platform pengiklanan online, dan yang dianggap cocok untuk ini adalah “Google Ads” untuk menarik pelanggan baru, mengingat dengan platform ini kita bisa memilih budget dari iklan , jangkauan iklan yang luas, target audiens yang spesifik, remarketing dan banyak keuntungan lainnya, tambah Afi.

Dengan begitu jangkauan pasar akan meluas dan akan mendatangkan pelanggan baru, mengingat bisnis ini hanya mengandalkan pelanggan-pelanggan lama dan koneksi pribadi. Selain itu, Tim KKN Unisnu desa Langon juga memberi masukan lain dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi pembuatan peti mati.

“Alhamdullilah, meski masih belajar namun dengan bantuan teman-teman tim KKN Unisnu saya berharap bisnis tetap bisa berjalan lancar dan menarik pelanggan baru” ujar  Didik.

Alvaros